Optimalkan Pencegahan Stunting di Muara Enim dari Hulu dengan Edukasi dan Promosi Kesehatan

Optimalkan Pencegahan Stunting di Muara Enim dari Hulu dengan Edukasi dan Promosi Kesehatan--

MUARA ENIM - Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah mengambil langkah tepat dengan berfokus pada pencegahan stunting dari hulu melalui edukasi dan promosi kesehatan.

Pendekatan ini sangat penting untuk mencapai penurunan stunting secara terintegrasi dan berkelanjutan di Bumi Serasan Sekundang. 

BACA JUGA:Malam Kenal Pamit Dandim 0402/OKI-OI, Asmar Sampaikan Hal Ini untuk Pejabat Lama dan Baru

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Gerak Cepat, Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Banjir di OKU

Untuk mengoptimalkan penurunan stunting tersebut, Pemkab Muara Enim melalu Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Muara Enim, menggelar kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Muara Enim Tahun 2024 yang dibuka Bupati Muara Enim melalui Kepala Bappeda Muara Enim H Mat Kasrun di Hotel Griya Sintesa Kota Muara Enim, Rabu 8 Mei 2024.

Kegiatan itu diikuti 250 orang peserta yang terdiri dari Forkompimda Kabupaten Muara Enim, Kepala Perangkat Daerah selaku Tim TPPS Kabupaten Muara Enim, para Camat, Kepala Desa Lokus Stunting, mitra kerja lintas sektor TPPS Kabupaten Muara Enim, para Penyuluh KB se-Kabupaten Muara Enim, dan Pimpinan Puskesmas se-Kabupaten Muara Enim. 

Selain itu kegiatan yang dinarasumberi Rachmat Gunarto dari Satgas Stunting Provinsi Sumsel, Yosi Utama dari Bappeda, Sukiani dari Balitbangda, dan Bambang Sugiarto dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim ini juga dihadiri langsung Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Mediheryanto serta Pj Ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim Hj Rose Mafiana.

Berbicara mengenai stunting, tentu tidak lepas dari apa yang sudah diamanatkan dalam Perpres 72 Tahun 2021 Pasal 8 menekankan bahwa Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting menuju 14% di 2024. 

"Survei Kesehatan Indonesia yang dilakukan pada tahun 2023 lalu prevalensi stunting di Kabupaten Muara Enim yaitu 25.86%, naik sebesar 3.09% dari hasil Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022 lalu sebesar 22,78%,," kata Mat Kasrun.

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Gerak Cepat, Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Banjir di OKU

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Gerak Cepat, Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Banjir di OKU

Kenaikan tersebut, lanjutnya, otomatis menjadikan PR kita semakin berat dalam mencapai target  yang ditetapkan untuk penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Muara Enim sebesar 17.59% pada tahun 2024. 

Artinya kita harus menurunkan sebanyak 8.19 %, apalagi tahun 2024 merupakan tahun akhir dari target Percepatan Penurunan Stunting  secara Nasional.

Untuk itu, Ia menegaskan kepada semua pihak terkait agar melaksanakan upaya atau strategi yang lebih optimal dalam percepatan penurunan stunting seperti diantaranya penetapan seleksi fokus kegiatan, fokus sasaran. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER