Spekulasi Alasan Elon Musk Dukung Donald Trump: Kepentingan Bisnis atau Strategi Politik?
Elon Musk dukung Donald Trump jadi presiden AS kembali. Foto: REUTERS/Carlos Barria/File Photo Purchase Licensing Rights--
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Di tengah penentangan Donald Trump terhadap kebijakan mobil listrik, Elon Musk, CEO Tesla, justru menunjukkan dukungan untuk mantan presiden tersebut dalam pemilihan mendatang melawan Kamala Harris. Meskipun terlihat kontradiktif, sejumlah ahli berpendapat bahwa dukungan Musk kepada Trump bukanlah tanpa alasan; ada kepentingan bisnis yang mungkin mendasarinya.
Dengan dukungan ini, Musk berpotensi memperoleh manfaat dari pengaruhnya terhadap regulasi yang mengatur teknologi mobil tanpa pengemudi Tesla, serta mempertahankan kredit polusi yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap laba bersih Tesla. Menurut Will Rhind, CEO GraniteShares, Musk tidak akan mendukung Trump jika tidak ada keuntungan bagi dirinya dan perusahaannya.
Beberapa alasan yang mungkin mendasari dukungan Musk kepada Trump adalah sebagai berikut:
-
Kredit Polusi: Tesla menghasilkan pendapatan signifikan dari penjualan kredit polusi kepada produsen mobil lain yang tidak memenuhi standar emisi. Pada kuartal ketiga, Tesla meraup hingga USD 739 juta dari kredit ini, yang merupakan sepertiga dari total labanya. Dengan dukungan Trump, Musk berharap dapat melindungi program kredit ini dari penghapusan yang mungkin diusulkan oleh Partai Republik dan produsen mobil lain.
-
Subsidi Perakitan: Tesla juga mendapat manfaat dari program subsidi federal yang mendukung produksi kendaraan listrik. Program ini dapat mengurangi biaya produksi secara signifikan, dan Tesla, sebagai produsen kendaraan listrik terbesar, kemungkinan besar mendapatkan keuntungan terbesar. Namun, dengan adanya penyelidikan terhadap sistem 'full self-driving' Tesla, Musk mungkin berharap dapat mempengaruhi kebijakan dan mengurangi pengawasan terhadap produknya.
-
Mengubah Pandangan Trump: Dengan dukungannya, Musk mungkin berharap untuk melunakkan sikap Partai Republik terhadap kendaraan listrik, yang selama ini dianggap lebih diminati oleh pemilih Demokrat. Namun, beberapa analis politik, seperti Mike Murphy dari EV Politics Project, menganggap bahwa mengubah pandangan Partai Republik terhadap mobil listrik adalah tantangan yang sulit.
Musk sendiri menyebutkan bahwa dukungan politiknya untuk Trump berkaitan dengan kepentingan strategis, termasuk ambisi SpaceX untuk menjelajahi Mars yang sangat bergantung pada dukungan pemerintahan federal. Seiring berjalannya waktu, tampaknya Musk mempertimbangkan kombinasi antara kepentingan bisnis dan pengaruh politik dalam posisinya.