Momen Bersejarah: RSUP Dr Mohammad Hoesin Gelar Transplantasi Ginjal Ke-9
Momen Bersejarah, RSUP Dr Mohammad Hoesin Gelar Transplantasi Ginjal Ke-9--Istimewa
PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM - RSUP Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang baru saja berhasil melakukan transplantasi ginjal ke-8 pada seorang pasien yang mengalami gagal ginjal. Pendonor untuk transplantasi ini adalah orang tua kandung pasien. Dalam waktu dekat, RSMH berencana untuk melaksanakan transplantasi ginjal ke-9.
"Pasien Fauzan telah menjalani proses transplantasi ginjal ke-8. Alhamdulillah, kondisinya stabil dan kini sedang dalam tahap pemulihan di RSMH. Setelah operasi, pasien biasanya perlu dirawat selama 10 hari hingga dua minggu untuk memastikan tidak ada komplikasi," ungkap dr Suprapti SpPD KGH FINASIM, spesialis ginjal RSMH, kemarin.
Ia menambahkan bahwa pendonor, yang merupakan ibu dari pasien, juga dalam keadaan baik dan sudah diperbolehkan pulang. "Pendonor dari transplantasi ginjal ke-8 sudah kembali ke rumah dan kondisinya memuaskan setelah kontrol," jelasnya.
RSMH juga sedang mempersiapkan transplantasi ginjal ke-9. "Kami masih dalam tahap rapat dengan tim di Jakarta mengenai hal ini," tambahnya. Ia menginformasikan bahwa pendonor untuk transplantasi ke-9 adalah kakak kandung pasien.
BACA JUGA:Keberadaan Truk Batubara di Jalan Umum Muara Enim Bikin Warga Gelisah
BACA JUGA:Selesai! Pembayaran Kompensasi Survei Seismik Amalia Extension di OKU dan Muara Enim Rampung
Proses transplantasi akan melibatkan tim dari RSMH dan RSCM Jakarta. "Pasien telah menjalani cuci darah selama lebih dari setahun," ujarnya.
Persiapan untuk transplantasi lebih banyak berfokus pada pendonor, termasuk mencari kecocokan dan memastikan tidak ada infeksi. "Hukum dan agama juga perlu dipastikan, agar tidak ada unsur jual beli dalam proses ini," terangnya.
Saat ditanya tentang peningkatan kasus gagal ginjal, ia menjelaskan bahwa banyak faktor penyebabnya. "Gagal ginjal kronis umumnya berlangsung lama, namun gejalanya bisa tiba-tiba muncul seperti penurunan hemoglobin, lemas, atau sesak napas. Penyebab utama sering kali adalah tekanan darah tinggi, diabetes, atau infeksi ginjal," tambahnya.
Faktor keturunan juga bisa berperan, tetapi penyebab yang paling umum adalah diabetes dan hipertensi. Saat ini, di RSMH terdapat sekitar 160 pasien yang menjalani cuci darah dua kali seminggu.
BACA JUGA:Nasabah di Kecamatan Rupit Nikmati Ragam Keuntungan BRILink
BACA JUGA:Dua Varietas Padi Organik Muara Enim Terdaftar Resmi di Kementerian Pertanian
"Transplantasi ginjal adalah terapi yang paling efektif untuk gagal ginjal, karena dapat mengatasi masalah yang diakibatkan oleh penurunan fungsi ginjal. Hal ini berbeda dengan dialisis yang hanya menangani sebagian masalah," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa dibandingkan dengan hemodialisis, transplantasi ginjal memiliki keunggulan dalam meningkatkan harapan hidup, kualitas hidup, dan efisiensi biaya jangka panjang.