Wali Murid Keluhkan Dugaan Pungli di SDN 1 Prabumulih

Aktivitas para siswa di halte depan SDN 1 Prabumulih yang diduga sarang pungli --

#Wali Murid Berharap Pungli Uang kas Di Stop 

KORANPRABUMULIHPOS.COM- Dugaan adanya pungutan liar (pungli) di SDN 1 Prabumulih, sepertinya masih terus berlangsung. Pasalnya sampa saat ini, masih menjadi keluhan beberapa wali murid di sekolah ini. 

Menurut informasi yang didapat dari sumber terpercaya, sekolah ini memberlakukan adanya uang kas di setiap tingkatan kelas. Meskipun jumlah tidak seberapa, yaitu sebesar Rp5ribu para siswa per bulan, namun hal ini lumayan juga, Jika dikalkulasikan dengan seluruh siswa di SDN 1 Prabumulih yang jumlahnya ratusan.

Pungli ini, diduga sudah terjadi sejak bertahun-tahun lamanya di SDN 1 Prabumulih. Meski sudah dikeluarkan oleh beberapa orang wali murid, namun hingga saat ini kewajiban mengumpulkan uang kas tersebut masih menjadi beban para wali siswa. 

"Memang jumlahnya tidak seberapa, tapi jika dikalikan dengan jumlah siswa SDN 1 yang banyak. Tentu jumlahnya juga akan lebih banyak. Saya mewakili langit yang lain berharap agar Pungli yang berbentuk uang kertasini tidak dilanjutkan lagi," ujar salah seorang wali siswa yang meminta namanya tidak disebutkan ini.

BACA JUGA:Kini Capaian Sebaran KIA di Prabumulih Sudah Melebihi Target Nasional

Menurut wanita ini, uang kas tersebut dipergunakan untuk kebutuhan dalam kelas, seperti membeli sapu dan pengepel hingga membersihkan AC. Padahal hal ini merupakan biaya operasional kebutuhan sekolah, yang sudah di cover menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos).

"Kadang sumbangan uang kas itu untuk ulang tahun guru, kita tidak bisa menyamakan perekonomian antara satu orang dengan orang yang lain. Jadi harapan kami pungli ini segera ditiadakan dari SDN 1 Prabumulih. 

Sementara Kepala SDN 1 Prabumulih, Suryanti SPd, saat dikonfirmasi koran ini, Selasa 1 Oktober 2024, mengatakan bahwa tidak ada sumbangan uang kas dari siswa untuk sekolah.  

Jika memang ada, maka hal tersebut terjadi tanpa sepengetahuan dirinya. "Tidak ada. Semua kebutuhan pembelian sapu dan pengepel di dalam kelas itu, dibeli menggunakan dana BOS. Jika ada uang kas, berarti tanpa sepengetahuan saya," katanya singkat.(05)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER