Merasa Aman Tanpa Bullying di Lingkungan Sekolah

Aman para siswa saat berada di lingkungan sekolah yang tanpa bullying --

 KORANPRABUMULIHPOS.COM- Berada dilingkungan sekolah yang nyaman adalah impian semua siswa. Karena itu aksi perundungan atau pembelian di lingkungan sekolah selalu diingatkan agar tidak terjadi di Kota Prabumulih.

Kasus perundungan atau bullyng di Satuan pendidikan, masih saja sering ditemui. Khususnya di sekolah-sekolah keluar Sumatera Selatan .Beberapa Alasan di balik kasus bullying cukup marak terjadi pada usia remaja, jenjang SMP misalnya, ada beberapa sebab yang melatarbelakangi.

Diantaranya seperti kurangnya kemampuan dalam mengontrol perilaku, ketidakmampuan mengelola emosi, hingga akhirnya memicu hasrat untuk balas dendam demi bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan. Simpan akhirnya membuat ketidaknyamanan di lingkungan sekolah.

Untuk itu beberapa upaya dilakukan oleh satuan pendidikan, dengan menggandeng pihak terkait mulai dari Dinas Keluarga Berencana Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (KBPPPA).

BACA JUGA:Drumband Canka Adhiswara SMA 6 Prabumulih, Raih Kategori The Best Favorit Pangdam II Sriwijaya

Hingga kerjasama dengan pihak kepolisian dan kejaksaan, dalam rangka mensosialisasikan bahaya bullying di lingkungan sekolah.

Hal demikian yang dapat dilakukan dalam menangani tindakan kekerasan, berupa bullying, dengan melakukan beberapa cara atau tindakan untuk mengatasi terjadinya bullying.

"Untuk di Kota Prabumulih bidang PPA, rutin mensosialisasikan bahaya dan penolakan bullying di sekolah. Dengan cara dialog interaktif dan juga memberikan materi yang perlu disampaikan kepada siswa," ujar Kepala Dinas KBPPPA, Sri Agustina SKM Mkes,Minggu 29 September 2024.

Diketahui Perilaku bullying merupakan tindakan agresif yang menganggu kenyamanan, melukai, menyakiti seseorang yang berada pada posisi lemah secara fisik maupun psikis. 

BACA JUGA:Pentingnya Peran Guru Dalam Meningkatkan Raport Mutu Pendidikan Melalui ANBK

Perilaku bullying secara umum terbagi ke dalam tiga jenis yaitu bullying secara fisik, bullying secara verbal dan bullying secara psikis. 

Dari pihak sekolah sudah rutin berkoordinasi dengan kita dari PPKBPPPA, khususnya bidang Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak (PP/PA), untuk mensosialisasikan tentang perundungan/ bullying di sekolah, dengan harapan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Harapan kita dengan sering melakukan sosialisasi dan membekali para guru dan siswa tentang bahaya bullying, kiranya tidak terjadi bullying di sekolah baik secara verbal, fisik maupun psikis," harapnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih, kembali kasih kurikulum Agus Apriatno SSi, mengatakan hal sama. Untuk menghindari aksi bullying di lingkungan sekolah, bahkan ada kelompok di lingkungan satuan pendidikan untuk bertanggung jawab terhadap hal ini. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER