Bumi Dihantam Amaterasu, Apa Itu?
--
Jakarta - Para peneliti mendeteksi salah satu sinar kosmik paling kuat yang pernah menghantam Bumi. Namun ilmuwan tidak tahu apa penyebabnya atau dari mana asalnya. Partikel yang sangat energik ini dinamai 'Amateurasu', dari nama Dewi Jepang. Amaterasu diduga datang dari kehampaan di alam semesta yang hampir tidak diketahui keberadaannya.
Sinar kosmikadalah partikel berenergi tinggi yang sebagian besar terdiri dari proton atau inti helium, yang terus-menerus menghujani setiap inci persegi alam semesta (termasuk tubuh kita). Namun sebagian kecil sinar kosmik yang menghantam Bumi kira-kira satu kali per mil persegi setiap tahunnya, dipercepat ke tingkat energi yang lebih besar lagi oleh beberpa fenomena paling intens di alam semesta.
Partikel ekstra-energi ini, yang dikenal sebagai sinar kosmik berenergi sangat tinggi, memiliki setidaknya satu exa-electron volt (EeV), atau 1 triliun (1 diikuti oleh 18 nol) elektron volt, yaitu sekitar a juta kali lebih energik dibandingkan partikel tercepat dari akselerator partikel buatan manusia
Pada 21 Mei 2021, para peneliti mendeteksi salah satu sinar kosmik ini dengan proyek Telescope Array, sebuah detektor yang terbuat dari gardu induk individual yang mencakup area seluas lebih dari 700 kilometer persegi di Utah, AS.Partikel khusus ini memiliki energi sebesar 244 EeV, yang menjadikannya sinar kosmik paling energik sejak partikel 'Oh My God' (OMG) di tahun 1991, sinar kosmik paling kuat yang pernahPara ilmuwan tidak yakin dari mana asal sinar UHE. "Arah kedatangannya menunjukkan kekosongan dalamstruktur alam semesta berskala besar," tulis para peneliti di Science.Mereka menyebut wilayah ini tidak diketahui memiliki galaksi, nebula, atau struktur kosmik lainnya.
Ada kemungkinan bahwa sinar kosmik tersebut berasal dari tempat lain dan dibelokkan ke arah Bumi oleh medan magnet yang mengelilingi bintang atau benda masif lainnya.Namun, sinar kosmik UHE lebih kecil kemungkinannya untuk dibelokkan dibandingkan sinar kosmik yang kurang energik, tulis para peneliti.
Juga tidak jelas apa yang bisa menghasilkan sinar kosmik sekuat itu.Para peneliti menduga beberapa kemungkinan sumbernya, termasuk ledakan supernova, penggabungan lubang hitam, dan pulsar.
"Namun partikel tersebut juga bisa berasal dari fenomena astronomi yang tidak diketahui dan asal usul fisik baru di luar Model Standar fisika," kata Fujii.
Para peneliti juga masih belum yakin apa penyebab terjadinya partikel OMG pada tahun 1991. Tim berharap observatorium generasi berikutnya dapat melacak asal usul partikel UHE dan membantu mengungkap penyebabnya. (dc)