Tuai Sorotan Paslon Bupati - ASN Berfoto saat Penyaluran Bantuan di Puskesmas
Tuai Sorotan Paslon Bupati - ASN Berfoto saat Penyaluran Bantuan di Puskesmas--prabupos
BANYUASIN, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Media sosial baru-baru ini dikejutkan dengan berita mengenai foto yang melibatkan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin bersama aparatur sipil negara (ASN) di salah satu puskesmas setempat.
Puskesmas yang dimaksud adalah fasilitas milik pemerintah yang seharusnya tidak digunakan untuk kegiatan kampanye oleh pasangan calon dalam pemilihan kepala daerah. Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi mengenai maksud kunjungan pasangan calon ke puskesmas di Kecamatan Talang Kelapa tersebut.
Selain itu, perhatian juga tertuju pada camat setempat yang terlihat mendampingi pasangan calon dalam acara tersebut. Camat tersebut mengklaim bahwa kehadirannya bertujuan memberikan bantuan kepada warga yang terkena musibah, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai penguasa wilayah.
Namun, aksi ini memicu kontroversi di kalangan netizen, terutama karena status mereka sebagai ASN yang seharusnya menjaga netralitas dalam konteks politik.
BACA JUGA:All Out Menangkan Bergema, PKS Prabumulih Apel Siaga Kumpulkan Kader dan Simpatisan
BACA JUGA:Persiapan Pendaftaran Pilkada Prabumulih, H Mat Amin Urus Dokumen Tidak Pailit
Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, khususnya Pasal 2, ASN diharuskan untuk tetap netral selama tahun politik.
Peraturan Pemerintah No. 94 Tahun 2021, Pasal 14 Bagian (i) juga mengatur larangan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk terlibat dalam kegiatan kampanye, termasuk mengerahkan PNS lain, menggunakan fasilitas negara, atau membuat keputusan yang dapat menguntungkan atau merugikan pasangan calon, baik sebelum, selama, maupun setelah masa kampanye.
Sementara itu Sekretaris Daerah Banyuasin, Erwin Ibrahim, memberikan penjelasan terkait foto yang menunjukkan pegawai Puskesmas dan Camat Selat Penuguan bersama salah satu bakal calon kepala daerah. Pihaknya telah memanggil pegawai Puskesmas dan camat untuk memberikan klarifikasi.
Menurut Erwin, insiden tersebut terjadi secara kebetulan dan bukan hasil dari rencana tertentu. “Kami sudah memanggil mereka untuk memberikan klarifikasi,” ujarnya.
BACA JUGA:Nasdem Prabumulih Bergerak Sosialisasikan Ngesti Ridho
BACA JUGA:Kerusuhan Pasca Pemilihan di Venezuela, Lebih dari 2.000 Orang Ditangkap
Erwin menjelaskan bahwa pertemuan yang melibatkan pegawai Puskesmas dan bakal calon bupati serta wakil bupati, Slamet dan Alfi, adalah kebetulan.
“Saat itu, rombongan Slamet lewat di wilayah Gasing dan pegawai Puskesmas yang melihat mereka kemudian menyapa. Mengingat Slamet adalah mantan bupati Banyuasin dan memiliki hubungan baik dengan ASN, interaksi tersebut terjadi secara spontan,” jelasnya.