Jumat, 31 Jan 2025
Network
Beranda
Berita Utama
Prabumulih Pos
GSMP
Budaya
Hiburan
Opini
Kesehatan
Olahraga
Ringkus
Terkini
Headline
Kecamatan
Pendidikan
Metropolis
Sumsel
Nasional
Politik
Kesehatan
Olahraga
Network
Beranda
Opini
Detail Artikel
Ketidaksamaan Saudara Kita di Papua
Reporter:
Tedy
|
Editor:
Tedy
|
Kamis , 06 Jun 2024 - 23:11
--
ketidaksamaan saudara kita di papua ketidaksamaan saudara kita di papua penulis: handingo benedictus marbun, mahasiswa teknik pertanian universitas jambi koranprabumulihpos.com - papua merupakan provinsi yang terletak di bagian utara, indonesia. sebelumnya, provinsi ini dikenal dengan nama irian barat (1956–1973) dan irian jaya (1973–2000), yang mencakup seluruh tanah papua bekas keresidenan nugini barat. ibu kota papua berada di kota jayapura.sudah lama tanah papua menjadi tanah konflik,tepat saat ini saudara kita di papua memiliki banyak permasalahan yaitu konflik antar orang asli papua,orang sipil,dan pemerintah. tidak meratanya pembangunan membuat adanya kesenjangan dan alienasi terhadap masyarakat papua yang bisa melahirkan konflik horizontal, salah satunya propaganda negatif. konflik di papua memang sudah lama terjadi karena adanya sejarah integrasi papua ke wilayah negara kesatuan republik indonesia (nkri), identitas politik, kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia (ham), pembangunan papua, dan juga inkonsistensi pemerintah indonesia, dan marjinalisasi masyarakat papua. baca juga:menahan krisis identitas remaja konflik tersebut melahirkan penyelesaian represif dari pemerintah yang membuat stigma peminggiran terhadap masyarakat papua. hal tersebut menyulut para orang atau kelompok orang yang tidak bertanggung jawab membuat narasi dan propaganda negatif yang disebarkan melalui media sosial. penyebaran narasi yang cepat ini menjadi keuntungan kelompok tertentu dalam penggiringan opini serta tujuan yang ingin dicapai. adu domba masyarakat dan pemerintah juga menjadi polemik yang berbahaya dalam melahirkan sebuah gerakan separatisme berbentuk teror. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam paradigma fenemonologi, dengan pemantauan berbagai media sosial yang terkait, studi pustaka, serta laporan atensi pemerintah dalam melihat masalah papua. penelitian ini ingin melihat bagaimana kesenjangan sosial dan alienasi dijadikan propaganda oleh orang dan atau kelompok orang yang dapat menyulut serta menggiring opini publik bahwa pembebasan papua dibenarkan dan penyulut gerakan separatis teroris di papua. konflik kekerasan di papua pada umumnya disebabkan adanya kondisi sosial yang timpang antara masyarakat asli papua dengan masyarakat migran yang datang dari luar papua, sebagai akibat dari adanya kekeliruan kebijakan pembangunan di papua yang berlangsung lama, sebagai berikut: a. terjadinya eksploitasi sumber daya alam (sda) eksploitasi sda telah menampilkan suatu ketidakadilan, berdasarkan fakta-fakta masyarakat papua, pemegang hak adat atas sda tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, padahal semua konsekuensi negatif pasti dipikul oleh mereka bukan oleh pengambil keputusan. sda merupakan sumber penghidupan. utama bagi mereka dengan batas-batas kepemilikan, pengakuan, dan penghargaan yang jelas dan tegas di antara para pemegang hak adat. akibatnya, masyarakat menjadi penonton dan terasing di tanahnya sendiri. masyarakat papua sebagai komunitas lokal tidak dapat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi, karena memang tidak dipersiapkan, dibor, dan diberi kesempatan. b. dominasi migran di berbagai bidang-bidang kehidupan perlakuan yang kurang tepat terhadap masyarakat papua juga terjadi di bidang pemerintahan, dan proses-proses politik. sadar atau tidak, selama pemerintahan orde baru, orang papua kurang diberi peran dalam bidang pemerintahan. posisi-posisi utama selalu diberikan kepada orang luar dengan dalıh orang papua belum mampu. meskipun untuk sebagian peran, dalih itu mungkin benar. tetapi pada umumnya untuk mencekal orang papua. seleksi ketat yang dikenakan terhadap orang papua dilatarbelakangi oleh ancaman dan tuduhan terhadap semua orang papua menjadi opМ. dominasi masyarakat pendatang tidak hanya pada sektor pemerintahan saja. tetapi juga pada sektor swasta pada kegiatan di sektor industri manufaktur yang memanfaatkan pemanfaatan sumber daya alam (sda) sebagai bahan baku lebih banyak menggunakan tenaga kerja dari luar, seperti antara pabrik lain plywood pt. wapoga. pabrik pengalengan ikan di biak dan pabrik pengalengan ikan pt usaha mina di sorong. sektor perbankan juga didominasi oleh pekerja dari kaum pendatang c. penyeragaman identitas budaya dan pemerintahan lokal singkatnya pengembangan sdm justru tidak bergantung pada pengetahuan dan kearifan lokal. menyadari ancaman terhadap eksistensi orang papua, tokoh seperti amold ap berusaha menggali dan mengembangkan unsur-unsur budaya lokal. tetapi, nampaknya penguasaannya melalui aparat militer melihatnya secara keseluruhan sempit dan dipahami sebagai ancaman arnold ap dibunuh dengan cara yang menyakiti hati orang papua khususnya dan kemanusiaan pada umumnya. dominasi. dan mengutamakan hal tersebut, menjadikan identitas dan nasionalisme papua semakin menin mantap menopang tuntutan papua merdeka. d. tindakan represif oleh militer penindasan militer di tanah papua meliputi beberapa bentuk, antara lain intimidasi, teror, penyiksaan, dan pembunuhan. intimidasi, teror dan penyiksaan dilakukan berkenaan dengan pengambilalihan hak-hak adat masyarakat papua atas sda secara paksa untuk berbagai keperluan, seperti hph, transmigrasi, pertambangan, dan industri manufaktur maupun jasa wisata. ketika penduduk asli berusaha mempertahankan hak-haknya atas sda yang diintimidasi dan diteror penyebab lainnya yaitu. 1. ketertinggalan papua dari provinsi lain tak lain disebabkan oleh pendidikan yang belum merata dan kualitas sdm yang masih rendah. pendidikan merupakan satu kunci keberhasilan dalam membangun wilayah papua. sebaliknya, ketertinggalan di bidang pendidikan menjadi penyebab ketertinggalan pembangunan di papua. 2. pendidikan menjadi kebutuhan dasar manusia di dunia karena dengan memperoleh pendidikan manusia dapat meningkatkan kualitas hidupnya. selain itu, pendidikan menjadi salah satu faktor pendukung dalam kemajuan suatu wilayah, semakin tinggi tingkat pendidikan suatu wilayah akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan ikut andil dalam membangun negaranya. maka dalam hal ini tingkat dan kualitas pendidikan sangat mempengaruhi hasil dari pendidikan seseorang.(*)
1
2
3
»
Tag
# sejarah integrasi papua
# nkri
# papua
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 7 Juni 2024
Berita Terkini
Panduan Lengkap Membuat Undangan Pernikahan Online Secara Gratis
Nasional
25 menit
Dapatkan Saldo DANA Gratis dengan Aplikasi Jagat, Ini Caranya!
Nasional
55 menit
Samsung Galaxy Tab S8+, Tablet Premium dengan Performa Tanpa Tanding
Nasional
1 jam
10 Spot Instagramable di Sumsel yang Wajib Masuk Feed Kamu!
Sumsel
10 jam
Liburan dan Anak: Kunci Pertumbuhan Fisik, Mental, dan Emosional
Kesehatan
10 jam
Berita Terpopuler
7 Makanan Kaya Antioksidan untuk Kuatkan Sistem Kekebalan Tubuh, Cegah Sakit Selama Musim Hujan
Kesehatan
10 jam
Dapatkan Saldo DANA Gratis dengan Aplikasi Jagat, Ini Caranya!
Nasional
55 menit
Mengenal 5 Burung Pemangsa dengan Insting Berburu yang Luar Biasa
Nasional
23 jam
Dorong SIT Al Hasanah Prabumulih Jadi Pusat Inovasi Literasi dan Pendidikan Karakter
Pendidikan
13 jam
Ramalan Shio Monyet, Shio Naga, Shio Kambing, Shio Macan, Shio Ayam Hari Ini
Nasional
21 jam
Berita Pilihan
Panduan Lengkap Membuat Undangan Pernikahan Online Secara Gratis
Nasional
25 menit
Dapatkan Saldo DANA Gratis dengan Aplikasi Jagat, Ini Caranya!
Nasional
55 menit
Samsung Galaxy Tab S8+, Tablet Premium dengan Performa Tanpa Tanding
Nasional
1 jam
Curi 130 TBS Sawit Milik PT BSP di Prabumulih, Tiga Warga Muara Enim Ditangkap Polsek RKT
Ringkus
12 jam
Asyik Makan di McD, Remaja Asal Pali Dicokok Polisi Prabumulih: Modus Jual iPhone 13 Pro Max Murah!
Metropolis
12 jam