Nugal Padi, Tradisi Menanam Padi Warisan Nenek Moyang yang masih Lestari Hingga Kini
Nugal Padi, Tradisi Menanam Padi, Warisan Nenek Moyang, yang masih Lestari Hingga Kini --Foto:ist
Dan ada juga yang dengan sukarela tanpa perlu diajak sudah paham dengan kegiatan nugal tersebut.
Tradisi ini, selain menerapkan sifat tolong menolong, juga memupuk kekeluargaan antar warga, sekaligus membangun silaturahmi agar tetap harmonis.
BACA JUGA:7 Bacaan yang Wajib Diajarkan Pada Anak Sejak Usia Dini, Jangan Sampai Jadi Orang Tua Merugi
Nugal tersebut juga merupakan tradisi turun-temurun yang ada sejak zaman nenek moyang dahulu, dan kini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Dan biasanya orang yang turut melaksakan kegiatan nugal dijamu dengan beragam makanan beserta minuman dari si pemilik ume.
Ume merupakan salah satu tempat kegiatan proses nugal atau menaman benih padi. Ume
Di sanalah tingkat keseruannya dan rasa kekeluargaannya muncul. Karena orang-orang akan menyantap makanan dan minuman yang disuguhkan dengan makan bersama. Momen seperti ini lah yang paling ditunggu pada saat nugal padi.
Tradisi nugal dilaksanakan pada saat lubang untuk menanam benih selesai di buat. Biasnya laki-laki atau para bapak-bapak yang membuat lubang tersebut dengan cara menancapkan atau menujah tanah agar bisa di isi dengan benih padi.
Setelah nugal telah selesai dan benih tersebut telah menjadi padi, maka proses berikutnya akan dilakukan ngetam atau proses panen padi.
Nah, kegiatan panen padi ini juga sama yakni dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat untuk mengambil hasil padi yang telah matang, sehingga nantinya bisa untuk di giling di pabrik penggilingan.
Tradisi ini menjadi salah satu tradisi yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat khususnya suku Rambang sebagai bentuk kegiatan yang dapat menjalin kekeluargaan antar sesama warga atau penduduk setempat. (ern)