Izinkan Penumpang LRT Buka Puasa di Gerbong

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang mengizinkan penumpang LRT berbuka di gerbong. Foto: google --

Kendati itu, Aida menyebutkan untuk meningkatkan kenyamanan dan layanan bagi penumpang, fasilitas tenant tersedia di Stasiun LRT Bumi Sriwijaya, Cinde, Ampera, dan DJKA. 

"Hal ini memberikan peluang kepada pelaku usaha untuk menjual produk UMKM seperti kerajinan tangan dan makanan ringan, dengan harapan dapat meningkatkan ekonomi UMKM. Informasi lebih lanjut mengenai syarat dan ketentuan tenant dapat dikonsultasikan dengan Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS)," tutupnya. 

Diberitakan sebelumnya, PT KAI (Persero) Divre III Palembang menawarkan 11.870 tiket perjalanan untuk momen libur Hari Raya Nyepi Tahun 2024.

Manajer Humas KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti menyatakan bahwa ribuan tiket tersedia untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berencana melakukan perjalanan antara 8-12 Maret 2024.

"Menyongsong libur panjang Nyepi pada 11 Maret 2024 dan dilanjutkan dengan cuti bersama pada 12 Maret 2024, KAI Divre III Palembang telah menyiapkan 11.870 tiket perjalanan,“ katanya dalam keterangan resminya diterima SUMEKS.CO pada Kamis 7 Maret 2024.

Dijelaskan Aida, perjalanan yang disediakan perseroan meliputi KA Bukit Serelo relasi Kertapati -Lubuk Linggau (PP), KA Rajabasa relasi Kertapati-Tanjung Karang (PP) dan KA komersial Sindang Marga relasi Kertapati-Lubuk Linggau (PP). 

Libur panjang mendatang juga bersamaan dengan awal bulan Ramadhan 1445 H, yang diperkirakan akan dimanfaatkan oleh masyarakat yang bekerja atau bersekolah di luar untuk kembali dan berkumpul bersama keluarga.

"Hingga saat ini, 83% atau 9.796 tiket sudah terjual. Tiket yang masih tersedia dapat dipesan melalui aplikasi Access by KAI, situs web kai.id, dan melalui seluruh saluran resmi pemesanan tiket KA lainnya," jelasnya. 

Selanjutnya, Aida juga menegaskan mengenai kebijakan penggunaan fasilitas stop kontak atau colokan listrik yang ada di setiap kursi kereta api. 

Colokan tersebut hanya boleh digunakan untuk mengisi daya perangkat seperti handphone, tablet, atau laptop.

"Penumpang tidak boleh menggunakan [stop kontak] untuk kebutuhan lain, seperti peralatan elektronik rumah tangga, karena dapat mengganggu penumpang lainnya atau berpotensi membahayakan keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api," tutupnya.(Sumeks.co)

Tag
Share
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER