Peristiwa Besar di Bulan Sya’ban, Peralihan Kiblat Umat Muslim dari Baitul Maqdis ke Masjid Haram

Peristiwa Besar di Bulan Sya’ban, Peralihan Kiblat Umat Muslim dari Baitul Maqdis ke Masjid Haram--

Kemudian pada ayat 144 menerangkan jawaban atas kerinduan Rasulullah SAW kepada Masjidil Haram :

“Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”

Sedangkan pada ayat 145, diterangkan identitas Islam sebagai agama yang tidak meniru-niru agama lainnya.

Islam ialah agama yang secara lugas menjelaskan perbedaan keyakinan (iman) antar umat manusia.

Adapun perbedaan itu, Islam sangat mengedepankan toleransi, yaitu tidak memaksakan umat agama lain untuk beribadah sesuai aturan Islam.

“Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamu pun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian mereka pun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu (pengetahuan tentang Islam) kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang lalim.”

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Allah SWT telah memberikan petunjuk kepada Rasulullah SAW tentang golongan yang akan setia.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER