Cerita Lurah Gunung Kemala Prabumulih, Ternyata Termasuk Pendiri SMA 5, SMA 8 dan SMP 13 Prabumulih

Tohirin MPd Salah seorang Pendiri SMPN 13, SMAN 5 dan SMAN 8 Prabumulih --

Sebagai Lurah Gunung Kemala, ia membawa semangat yang sama seperti ketika merintis sekolah: bekerja dari dasar, menggerakkan masyarakat, dan membangun dengan kebersamaan.

Berbagai program pelayanan, pemberdayaan warga, hingga koordinasi pembangunan ia jalankan secara terbuka dan melibatkan masyarakat. Bagi Tohirin, jabatan hanyalah alat, yang utama adalah manfaat yang dapat dirasakan oleh warga.

BACA JUGA:Isi Pidato Menteri Pendidikan Dasar & Menengah dalam Rangka Hari Guru Nasional Tahun 2025

BACA JUGA:HP Android Snapdragon Segera Bisa Kirim File ke iPhone Lewat Quick Share

Rekan-rekan yang pernah bekerja bersamanya mengenang Tohirin sebagai pribadi yang visioner. Menurut mereka, kontribusinya dalam mendirikan dua SMA negeri adalah bukti bahwa ia memiliki kemampuan merancang dan mewujudkan program strategis jangka panjang. 

"Ide brilian yang hanya bersarang didalam otak jauh lebih brilian dari ide remeh yang direalisasikan, diwujudkan dengan perbuatan nyata," kata Syamsul Hidayah.

Kini, pengalaman itu menjadi modal penting dalam menjalankan kepemimpinan di tingkat kelurahan, yang membutuhkan inovasi, empati, dan kemampuan membaca kebutuhan masyarakat.

Di tengah kesibukannya, Tohirin tetap menjaga hubungan dengan dunia pendidikan. Sesekali ia hadir di kegiatan sekolah, berdiskusi dengan guru-guru, dan menyampaikan motivasi kepada siswa.

BACA JUGA:SMPN 10 Prabumulih Gelar Rangkaian Anniversary, Dimulai dengan Jumat Berbagi dan Jalan Santai

BACA JUGA:SMA Negeri 8 Prabumulih Tampilkan Kreativitas Unik Sambut Hari Guru Nasional

"Meski di Pemerintahan namun koordinasi dengan pihak satuan pendidikan di sini terus terjalin baik. Minimal 3 bulan sekali, kami menggelar giat bareng siswa dan masyarakat. Utamanya siswa SD 55, SMPN 9 dan SMAN 5 Prabumulih, " kata pria yang sebelumnya mengajar di SMP 9 sejak tahun 2003 hingga 2021 ini.

 Baginya, pendidikan tetap menjadi bagian dari identitas dirinya yang tak bisa dilepaskan. “Apa pun posisi saya, jiwa pendidikan itu tetap melekat. Saya selalu percaya bahwa membangun manusia adalah fondasi dari membangun daerah,” ujarnya.

Kisah perjalanan Tohirin SPd MM menjadi bukti bahwa pengabdian bisa dilakukan di mana saja, baik sebagai pendidik maupun aparatur pemerintahan. Dari merintis sekolah hingga memimpin kelurahan, ia terus menunjukkan dedikasi untuk masyarakat. 

Dan hari ini, warga Gunung Kemala menikmati pelayanannya, sementara jejak perjuangannya di dunia pendidikan tetap hidup melalui ribuan alumni SMA Negeri 5, SMA Negeri 8 dan SMPN 13 Prabumulih.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER