Rp 10 M untuk Bangun Jembatan Payuputat
Pembangunan jembatan di Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat, rencananya akan menggunakan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) tahun anggaran 2024. Foto: ist --
//Dari BTT Tahun Anggaran 2024
PRABUMULIH - Pembangunan jembatan di Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat, rencananya akan menggunakan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) tahun anggaran 2024.
Penjabat Walikota Prabumulih, H Elman ST MM, kepada wartawan menuturkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Prabumulih tahun anggaran 2024 terdapat anggaran biaya tidak terduga.
Nah, biaya ini bisa digunakan untuk penanganan bencana alam seperti kebakaran, angin puting beliung dan juga termasuk bencana alam banjir.
Adapun biaya tidak terduga tahun anggaran 2024, jumlahnya sebesar Rp10 miliar.
BACA JUGA:Banyak yang Belum Mengetahui, 6 Kebiasaan Ini Dapat Mempengaruhi Kesehatan Tubuh Jadi Menurun
"Tahun ini kita menganggarkan dana biaya tidak terduga sebesar Rp10 Miliar, anggaran ini dapat kita gunakan untuk penanganan bencana alam seperti jembatan roboh di Payuputat dan penanganannya bersifat darurat," kata Elman.
Ketika ditanya berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun Kembali jembatan payuputat yang putus tersebut, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) kota Prabumulih ini menuturkan saat ini pihaknya masih melakukan penghitungan anggaran yang dibutuhkan.
"Untuk besaran biaya pembangunannya masih dihitung oleh OPD (organisasi perangkat daerah) terkait, setelah dilakukan penghitungan maka Pembangunan jembatan akan segera dilakukan," tuturnya.
Sementara ketika ditanya mengenai Solusi mengatasi banjir di Kelurahan Payuputat, pria yang lama menjabat sebagai kepala Bappeda Kota Prabumulih mengaku,
BACA JUGA:Apakah Tanaman Pucuk Merah Menyehatkan? Ini Penjelasannya
penanganan banjir di kelurahan Payuputat berbeda dengan penanganan banjir di beberapa kelurahan lainnya di Kota Prabumulih.
Sebab kata Elman, banjir di Payuputat diakibatkan meluapnya Sungai Lematang.
"Makanya kita masih terus mencari apa solusinya agar ke depan tidak lagi banjir, karena penanganannya jelas berat Sungai Lematang inikan luas dan besar beda dengan Sungai Kelekar yang bisa dilakukan normalisasi," tukasnya.(*)