Akuisisi Rp 276 Triliun, SpaceX Siap Akhiri Blank Spot Jaringan Seluler Dunia

Akuisisi Rp 276 Triliun, SpaceX Siap Akhiri Blank Spot Jaringan Seluler Dunia--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – SpaceX kembali membuat gebrakan besar dalam upaya menghadirkan layanan internet satelit yang lebih luas. Perusahaan milik Elon Musk ini resmi mengakuisisi spektrum satelit milik EchoStar dengan nilai fantastis USD 17 miliar atau sekitar Rp 276 triliun.
Kesepakatan tersebut menjadi langkah strategis untuk mempercepat pengembangan teknologi direct-to-cell, sistem yang memungkinkan ponsel terhubung langsung dengan satelit tanpa harus bergantung pada menara jaringan seluler tradisional.
Dalam perjanjian itu, SpaceX membayar masing-masing USD 8,5 miliar secara tunai dan USD 8,5 miliar dalam bentuk saham. Spektrum yang diambil mencakup blok H, yaitu frekuensi 1.915–1.920 MHz, yang umum digunakan untuk layanan data serta panggilan di jaringan 4G dan 5G.
“Kami gembira bisa menjalin kesepakatan dengan EchoStar. Langkah ini akan membantu misi kami menghapus titik gelap jaringan seluler di seluruh dunia,” ungkap Gwynne Shotwell, Presiden sekaligus COO SpaceX, dikutip dari Space, Minggu (14/9/2025).
Dengan tambahan spektrum ini, kapasitas satelit generasi baru Starlink diprediksi bisa meningkat hingga 20 kali lipat. Artinya, Starlink bukan hanya menyajikan internet residensial, tetapi juga membuka jalan menuju revolusi komunikasi global.
Selain itu, akuisisi ini juga menutup investigasi Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) mengenai penggunaan spektrum EchoStar, yang sebelumnya diperdebatkan oleh SpaceX. Sebelumnya, pada Agustus lalu, EchoStar melepas spektrum seluler terestrial 50 MHz senilai USD 23 miliar kepada AT&T.
EchoStar sendiri sempat berencana membangun konstelasi satelit, namun kendala finansial membuat perusahaan akhirnya memilih melepas aset spektrum tersebut. Bagi SpaceX, pembelian ini semakin mengukuhkan posisinya dalam persaingan penyedia satelit orbit rendah (LEO) yang semakin panas.
Teknologi direct-to-cell digadang-gadang sebagai masa depan telekomunikasi, khususnya bagi wilayah terpencil yang sulit dijangkau infrastruktur menara. Dengan sistem ini, masyarakat bisa tetap mengakses layanan darurat, internet, hingga pesan singkat hanya dengan ponsel biasa yang langsung terkoneksi ke satelit.
“Selama bertahun-tahun, kami terus berinvestasi dalam spektrum dan standar 5G global dengan keyakinan bahwa konektivitas langsung antara ponsel dan satelit akan merevolusi cara dunia berkomunikasi,” ujar Hamid Akhavan, Presiden dan CEO EchoStar.