Nvidia Jetson AGX Thor: 'Otak' Baru Robot AI yang Lebih Cerdas dan Hemat Daya

Nvidia Jetson AGX Thor: Chip Super untuk Otak Robot AI Generasi Baru--

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Saat dunia masih ramai membicarakan generative AI, Nvidia justru melangkah lebih jauh dengan memperkenalkan teknologi yang bisa mengubah kehidupan sehari-hari: robotika. CEO Nvidia, Jensen Huang, menyebut era ini sebagai physical AI—kecerdasan buatan yang bukan hanya paham teks atau gambar, tapi juga bisa belajar dan meniru gerakan fisik di dunia nyata.

Selama lebih dari satu dekade, Nvidia sudah mengembangkan platform hardware dan software untuk robotika. Namun kehadiran Nvidia Jetson AGX Thor menjadi titik balik penting. Untuk pertama kalinya, lini Jetson langsung dibekali arsitektur GPU terbaru Nvidia, Blackwell, yang sebelumnya hanya hadir di data center kelas atas.

Lompatan Besar dari Jetson Orin

Sebelumnya, Jetson Orin masih berbasis arsitektur lama Ampere. Kini dengan Jetson Thor, performa meningkat drastis. Modul Jetson T5000, misalnya, diklaim mampu menghadirkan 7,5 kali lipat daya komputasi AI dan 3,5 kali efisiensi energi lebih baik dibanding Orin. Bagi robot masa depan, ini bukan sekadar soal kecepatan, tapi juga daya tahan agar bisa beroperasi lebih lama tanpa boros energi.

Varian Jetson Thor

Nvidia merilis beberapa varian Jetson Thor dengan spesifikasi berbeda:

???? Jetson T5000 Production Module

  • CPU: 14-core Arm Neoverse V3AE

  • Memori: 128 GB

  • Performa: hingga 2.070 TOPS (FP4)

  • Konsumsi daya: 130 watt

  • Harga: USD 2.999 (atau USD 3.499 dengan kit pengembangan)

???? Jetson T4000

  • CPU: 12-core Arm Neoverse V3AE

  • Memori: 32 GB

  • Performa: 1.200 TOPS

  • Konsumsi daya: 70 watt

  • Harga: USD 1.999

Selain itu, platform Thor dilengkapi Blackwell Multi-Instance GPU (MIG), yang memungkinkan GPU dibagi ke beberapa “mesin virtual” untuk menangani sensor, kamera, dan berbagai tugas robotik secara paralel.

Menuju Era Robot Humanoid

Lebih dari sekadar spesifikasi, Jetson Thor membuka peluang besar untuk robot humanoid. Nvidia yakin chip ini bisa menjadi tulang punggung robot komersial, bahkan suatu hari masuk ke pasar konsumen.

Untuk mendukungnya, Nvidia juga memperkuat ekosistem software, seperti Isaac Groot (foundation model untuk robot humanoid) dan Metropolis (Vision AI untuk analisis visual).

Namun, adopsi robot humanoid di rumah tangga masih penuh pertanyaan: apakah orang akan nyaman ditemani robot mirip manusia? Bagaimana dengan harganya, yang bisa mencapai puluhan ribu dolar?

Meski begitu, di dunia industri prospeknya jauh lebih jelas. Robot sudah terbukti membantu di manufaktur, gudang, dan logistik. Dengan kemampuan humanoid yang bisa bekerja di lingkungan berbahaya atau kompleks, kehadirannya dinilai sangat menjanjikan.

Melalui Jetson Thor, Nvidia berusaha mengulang sukses seperti era CUDA yang mendominasi AI generatif. Kali ini, mereka menargetkan posisi sebagai pusat gravitasi di era baru physical AI.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER