Warga Berharap Talud Ambruk di Majasari Penanggulangan Darurat, BPBD: Masuk Prioritas September Tim Turun

Warga Berharap Talud Ambruk di Majasari Penanggulangan Darurat, BPBD: Masuk Prioritas September Tim Turun--
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Pasca talud ambruk di anak sungai kelekar pemukiman warga RT 6 RW 4 Kelurahan Majasari, Kecamatan Prabumulih Selatan. Warga berharap agar ada penanggulangan darurat dari pemerintah.
Hal ini dikahwatirkan, talud yang ambruk makin melebar dan rumah menjadi roboh. "Kami berharap sementara dipasang cerucup, karena khawatir kalau hujan lagi makin parah dan rumah kami roboh," kata Siti pemilik rumah.
Disampaikannya, sebelumnya telah melakukan upaya secara mandiri untuk menahan agar tidak amblas. Namun upaya tersebut tidak bertahan lama. "Sudah dia kali kami tambal, tapi hujan semalam deras nian," ucapnya khawatir.
Sementara itu, Pemerintah Kota Prabumulih melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama pihak kelurahan dan kecamatan langsung turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan pengecekan pasca kejadian.
BACA JUGA:Wako Prabumulih Instruksikan BPBD Siaga 24 Jam, Setiap Desa Punya Pos Siaga
BACA JUGA:Tinjau Rumah Amblas di Majasari, Wako Cak Arlan Serahkan Bantuan: BPBD Ukur Talud Rusak
Kepala BPBD Kota Prabumulih, Sriyono SH, memastikan pembangunan talud Sungai Kelekar menjadi prioritas dan sudah diusulkan ke pemerintah pusat.
“Inshaa Allah bulan September tim dari pusat akan melakukan pengecekan ke lokasi. Pemerintah juga sudah mengusulkan agar segera terealisasi,” tegasnya.
Seperti diketahui hujan deras disertai angin kencang pada Kamis malam (21/8/2025) kembali menyebabkan talud di aliran Sungai Kelekar, tepatnya di Jalan Tebat, Kelurahan Majasari, Kecamatan Prabumulih Selatan, ambruk.
Kejadian ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, pada 24 Mei 2025, bagian kanan talud sudah runtuh dan hampir merobohkan satu rumah serta dua bedeng di sekitar lokasi. Kondisi tersebut membuat warga sekitar semakin cemas, apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan.
“Anak-anak kami sudah diungsikan, Pak, takut kalau rumah ini roboh,” ujar Siti, salah satu warga yang terdampak.
BACA JUGA:Karhutla Ancam Ogan Ilir, BPBD Siaga 131 Personel Tangani Kebakaran Lahan Gambut
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Hantam OKU, BPBD: 151 Rumah Warga Rusak
Menurut Siti, pihak BPBD Provinsi sempat meninjau lokasi bulan lalu. Namun hingga kini warga belum mengetahui tindak lanjut dari pengecekan tersebut.