Ikut Perjuangkan Target Zero Emmision 2060,SKK Migas & KKKS dan FJM Sumsel Tanam Mangrove di Sungsang

SUNGSANG, KORANPABUMULIHPOS.COM – SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS),  mengajak Forum Jurnalis Migas (FJM) Sumatera Selatan melakukan kegiatan field trip ke kawasan pesisir Sungsang, Kabupaten Banyuasin, pada Selasa 19 Agustus 2025.

Dalam kegiatan tersebut, puluhan wartawan bersama perwakilan SKK Migas dan KKKS, melakukan penanaman bibit mangrove sebagai bagian dari upaya nyata mendukung pengurangan emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatra Selatan, melalui Syafei, yang menjabat Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel,  dalam sambutannya menyampaikan bahwa penanaman mangrove ini merupakan bentuk komitmen industri hulu migas dalam mendukung program pemerintah mencapai target net zero emission tahun 2060.

“Mangrove memiliki peran penting dalam menyerap emisi karbon serta menjaga ekosistem pesisir. Kegiatan ini juga menjadi edukasi dan sinergi bersama media agar informasi positif bisa tersampaikan kepada masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA:Sriwijaya Expo 2025: PHR - SKK Migas Edukasi Mahasiswa dan Tampilkan Produk UMKM

BACA JUGA:Perkuat Sinergi Hulu Migas: PHR Zona 4 - SKK Migas Paparkan Strategi Energi 2025 ke Pemda

Selain wartawan dari FJM Sumsel, kegiatan tersebut turut diikuti oleh perwakilan dari sejumlah KKKS yang beroperasi di wilayah kerja Sumatera Selatan.

Ratusan bibit mangrove ditanam bersama di pesisir Sungsang, daerah yang dikenal sebagai salah satu kawasan penyangga ekosistem laut dan habitat biota pesisir.

Ketua FJM Sumsel, Oktaf Riyadi, mengapresiasi inisiatif SKK Migas dan KKKS yang melibatkan jurnalis dalam kegiatan peduli lingkungan.

"Kami tidak hanya mendapatkan wawasan tentang industri migas, tetapi juga ikut merasakan kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian alam. Kedepan kita berharapada solusi untuk masalah sampah di laut sekitar Sungsang yang sepertinya butuh perhatian,” katanya.

BACA JUGA:Djoko Siswanto Pimpin SKK Migas, Bahlil Minta Fokus pada Peningkatan Produksi Migas

BACA JUGA:SKK Migas - Medco E&P Dukung Ketersediaan Energi Nasional

Camat dan Kepala Desa Sungsang IV, Romi juga menyampaikan hal sama. Mereka menjelaskan bahwa Sungsang merupakan salah satu daerah pesisir yang menjadi tujuan wisatawan dengan berbagai keunggulannya.

Selain terkenal dengan Kampung Nelayan, juga merupakan salah satu tempat penanaman pohon tembakau yang dengan puluhan jenis. Dan juga salah satu tempat yang didatangi burung migran di Sumatera Selatan.

Selain penanaman mangrove, peserta field trip juga mendapatkan edukasi mengenai pentingnya rehabilitasi lahan pesisir, manfaat ekosistem mangrove bagi nelayan, serta keterkaitannya dengan keberlangsungan industri energi.

Dalam kesempatan itu, para wartawan juga berinteraksi langsung dengan masyarakat Sungsang yang menggantungkan hidup dari hasil laut.

BACA JUGA:QLola by BRI Cetak Transaksi Rp5.970 Triliun, Pengguna Tumbuh 41%

BACA JUGA:Motor Sport Kawasaki W800, Keliling Kota Jadi Makin Seru

Ditempat pengumpulan hasil laut, puluhan wartawan juga membeli udang, ikan bawal, ikan baung laut, hingga kepiting laut, sebagai oleh-oleh hasil dari berkunjung ke sungsang, dengan harga jauh dari pasaran.

Disini harga udang di pasaran yang dijual seharga Rp80.000 namun di sini hanya Rp30.000 saja. Begitu juga kepiting laut yang biasanya dijual hingga ratusan ribu di sini hanya Rp60.000 per kg.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan energi lain untuk semakin aktif dalam program pelestarian lingkungan. SKK Migas dan KKKS menegaskan bahwa keberlangsungan operasi migas harus berjalan beriringan dengan kepedulian terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan semangat kolaborasi, penanaman mangrove di Sungsang ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah, industri migas, media, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Upaya kecil ini diyakini akan memberi dampak besar bagi generasi mendatang.