Lonjakan Kasus HIV/AIDS di Palembang: 211 Orang Terpapar, Didominasi Kelompok Gay!

Lonjakan Kasus HIV/AIDS di Palembang: 211 Orang Terpapar, Didominasi Kelompok Gay! --Foto: Prabupos
PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang mencatat adanya peningkatan jumlah kasus HIV/AIDS di wilayahnya selama enam bulan pertama tahun 2025. Tercatat sebanyak 211 warga Kota Palembang terdiagnosis positif, yang terdiri dari 154 kasus HIV dan 57 kasus AIDS.
Data tersebut diperoleh dari hasil surveilans yang dilakukan Dinkes Palembang sepanjang periode Januari hingga Juni 2025, dengan temuan tertinggi berasal dari kelompok lelaki seks dengan lelaki (LsL) atau gay.
"Dari total 211 kasus, sebagian besar penderita merupakan kelompok LsL. Ini menjadi perhatian serius kami," ungkap Yudi Setiawan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Palembang, pada Minggu (21/7/2025).
Strategi Pencegahan: Libatkan Lintas Sektor
Sebagai respons atas temuan ini, Dinkes Palembang tengah mengintensifkan upaya pencegahan melalui kolaborasi lintas sektor, seperti dengan Dinas Pendidikan (Disdik), Kementerian Agama (Kemenag), serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
BACA JUGA:Job Fair di Palembang Dua Kali Setahun, Diharap Kurangi Jumlah Pengangguran
BACA JUGA:Wamen PKP: Dirancang Seperti Kota Modern, Palembang Bakal Jadi Kota Termaju di Indonesia
Menurut Yudi, edukasi moral dan keagamaan menjadi komponen penting dalam mencegah penyebaran HIV, khususnya di kalangan remaja.
“Kami tekankan pentingnya pembentukan karakter dan akhlak sejak dini. Perilaku LsL adalah penyimpangan yang harus dihindari karena bertentangan dengan norma agama dan berisiko tinggi terhadap penularan HIV,” jelasnya.
Konten Digital Disorot
Yudi juga menyoroti maraknya konten digital yang dinilai mengandung unsur kampanye LGBT, termasuk permainan, bacaan, dan media sosial. Oleh karena itu, Diskominfo diharapkan berperan aktif dalam memfilter konten yang tidak sesuai dengan nilai budaya dan kesehatan masyarakat.
“Dinkes fokus pada deteksi dan pengobatan. Namun, untuk pencegahan, kami butuh dukungan penuh dari sektor lain, termasuk pengawasan konten oleh Diskominfo,” ujarnya.
BACA JUGA:Wamen PKP: Dirancang Seperti Kota Modern, Palembang Bakal Jadi Kota Termaju di Indonesia
BACA JUGA:Tanah Bersertifikat Menganggur 2 Tahun Terancam Diambil Negara, Warga Protes: Ini Pemaksaan!