Pastikan Prosedur HSSE Jalan; Manajemen Pertamina Drilling Turun Langsung ke Rig

Pastikan Prosedur HSSE Jalan, Manajemen Pertamina Drilling Turun Langsung ke Rig--Pertamina
NUNUKAN, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Keselamatan kerja kembali menjadi sorotan utama manajemen PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) dalam kegiatan Management Walkthrough (MWT) yang digelar di Rig PDSI#43.3, wilayah kerja Sembakung Field, Rabu, 16 Juli 2025.
Turut hadir dalam kunjungan lapangan tersebut Komisaris Utama Pertamina Drilling, Gema Iriandus Pahalawan, dan Direktur Operasi, Aziz Muslim.
Keduanya menegaskan bahwa aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) merupakan nilai inti yang wajib diterapkan dalam seluruh proses operasi pengeboran migas.
Keselamatan Kerja, Bukan Sekadar Prosedur
BACA JUGA:Pertamina Drilling Bersinergi dengan BNPT, Perkuat Sistem Deteksi Dini dan Cegah Ancaman Terorisme
BACA JUGA:Pertamina EP Borong Dua Penghargaan: Lewat Inovasi Antelope Method di Join Convention Semarang 2025
Di hadapan para pekerja rig, Gema menekankan bahwa keselamatan bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi merupakan budaya yang harus dijaga oleh seluruh insan Pertamina Drilling.
“Budaya HSSE harus menjadi bagian dari napas kerja kita sehari-hari. Disiplin terhadap prosedur keselamatan bukan pilihan, tetapi keharusan,” tegas Gema.
Pesan ini tidak hanya menjadi pengingat, tetapi juga menjadi penguat semangat tim yang bekerja di tengah tantangan medan operasi migas.
Operational Excellence Dimulai dari Lapangan
BACA JUGA:Pertamina Drilling Gelar Workshop PKB 2025–2027, Dorong Kolaborasi Strategis Perusahaan dan Pekerja
BACA JUGA:Pertamina Drilling Gelar Workshop PKB 2025–2027, Dorong Kolaborasi Strategis Perusahaan dan Pekerja
Sementara itu, Direktur Operasi Aziz Muslim menyampaikan bahwa MWT merupakan salah satu instrumen penting dalam memperkuat Operational Excellence. Ia menyebutkan bahwa kolaborasi dan peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) menjadi kunci menjaga kinerja lapangan tetap prima.
“Kami ingin memastikan langsung bahwa proses operasional di lapangan berjalan dengan standar tertinggi. MWT juga menjadi ruang bagi kami untuk menyerap masukan dari tim lapangan sebagai dasar pembaruan sistem kerja,” ujar Aziz.