Waspadai COVID-19 Saat Ibadah Haji: 32 Jemaah Indonesia Positif, Kemenkes Imbau Protokol Ketat

Waspadai COVID-19 Saat Ibadah Haji: 32 Jemaah Indonesia Positif, Kemenkes Imbau Protokol Ketat--

"Setelah kembali dari RSAS, masih ada pasien yang harus dirawat kembali di KKHI karena gejala sesak napas mereka belum sepenuhnya pulih," terang Liliek.

Pesan Kesehatan: Masker, Cuci Tangan, dan Cukup Minum

Melihat masih tingginya potensi penularan, khususnya dalam suasana ibadah yang melibatkan kontak dekat dan kerumunan, Liliek kembali mengingatkan seluruh jemaah agar tidak lengah menjaga protokol kesehatan pribadi.

"Gunakan masker, terutama saat batuk atau pilek. Masker adalah perlindungan dasar yang sangat efektif. Selain itu, rajinlah mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah aktivitas," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya konsumsi cairan secara cukup, termasuk air putih dan air zam-zam, minimal 2 liter per hari. "Dehidrasi dapat memperburuk kondisi tubuh, jadi penting untuk menjaga asupan cairan setiap hari," imbuhnya.

Bagi jemaah yang memiliki komorbid seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung, Liliek mengingatkan agar tidak melewatkan konsumsi obat secara rutin. “Stabilitas kondisi kesehatan menjadi modal utama agar ibadah dapat berjalan lancar,” tegasnya.

BACA JUGA:Jemaah Haji Sakit Jadi Prioritas Tanazul, PPIH Arab Saudi Pastikan Pemulangan Lebih Awal

BACA JUGA:Kuota Haji Indonesia Terancam Dipangkas 50%, Antrean Bisa Molor hingga 2119

Protokol Pasca-Kepulangan: Jangan Lengah di Rumah

Tak hanya selama pelaksanaan ibadah, kewaspadaan juga harus berlanjut setelah jemaah kembali ke Indonesia. Kemenkes RI meminta jemaah untuk tetap memantau kondisi kesehatan pribadi selama 14 hari pertama setelah tiba di Tanah Air.

“Apabila dalam dua minggu setelah kepulangan timbul gejala seperti batuk, pilek, atau sesak napas, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Deteksi dini dapat mencegah komplikasi dan penyebaran ke orang sekitar,” ujar Liliek.

Pihaknya juga mendorong keluarga jemaah dan masyarakat sekitar untuk membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung proses pemulihan jemaah, terutama yang baru pulang dari Tanah Suci.

Ibadah yang Suci, Kesehatan Harus Tetap Prioritas

Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang sangat mulia. Namun di tengah era pascapandemi seperti saat ini, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan pribadi dan kolektif menjadi hal yang tidak bisa dinegosiasikan. Kasus 32 jemaah positif COVID-19 ini menjadi pengingat bahwa ibadah dan kewaspadaan harus berjalan seiring.

BACA JUGA:Bandara Soetta Siap Sambut Kepulangan Jamaah Haji 2025 mulai 12 Juni

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER