Peringatan dari Dunia Tinju: Kisah Georgia O'Connor dan Kanker yang Terlambat Terd

Georgia O'Connor--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Duka menyelimuti dunia tinju profesional setelah Georgia O'Connor, petinju muda asal Inggris, meninggal dunia di usia 25 tahun akibat kanker. Kisahnya menjadi sorotan karena gejala penyakit yang dideritanya sempat tidak mendapat perhatian serius dari dokter.
O'Connor mengembuskan napas terakhir pada 25 Mei, hanya beberapa bulan setelah mengumumkan bahwa dirinya tengah berjuang melawan kanker. Melalui media sosial, ia menceritakan perjuangannya selama 17 minggu sejak Oktober tahun lalu, di mana ia terus mengalami rasa sakit dan harus bolak-balik antara rumah sakit di Durham dan Newcastle.
"Sejak awal saya sudah menduga ini kanker. Saya sangat memahami risiko saya karena menderita kolitis dan PSC, dua penyakit yang memang meningkatkan kemungkinan terkena kanker. Namun, keluhan saya tidak mendapat tanggapan serius," tulis O'Connor.
Meskipun tidak mengungkap secara pasti jenis kanker yang diidap, Georgia menyampaikan bahwa ia baru mendapatkan diagnosis kanker stadium akhir pada Januari 2025. Sebelumnya, dua tahun lalu, ia telah terdiagnosis kolitis ulseratif—suatu kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada usus besar.
Menurut informasi dari Healthline, istilah "kanker terminal" mengacu pada kondisi kanker yang tidak lagi dapat diobati secara medis. Fokus utama dalam pengobatan jenis kanker ini adalah memberikan kenyamanan bagi pasien selama masa hidupnya.
Kisah Georgia O'Connor menjadi pengingat penting akan perlunya pemeriksaan medis yang serius terhadap gejala-gejala yang mencurigakan, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit kronis yang meningkatkan risiko kanker.