Filmnya Tayang di Cannes, Jurnalis Palestina Ini dan Keluarganya Gugur Dibom Israel

Fatima Hassouna--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Meski hukum internasional menjamin perlindungan bagi jurnalis, kenyataan di lapangan berkata lain. Sejak 7 Oktober 2023, setidaknya 175 jurnalis dan pekerja media dilaporkan tewas akibat serangan militer Israel (IDF), sebuah angka yang terus meningkat di tengah konflik yang terus berkobar di Gaza.
Selain itu, korban jiwa juga mencakup lebih dari 400 relawan kemanusiaan dan sekitar 1.300 tenaga medis, termasuk yang ditemukan dalam kuburan massal berisi 15 paramedis dan penyelamat, yang diduga dibunuh dengan cara eksekusi.
Salah satu korban terbaru adalah Fatima Hassouna, jurnalis foto berusia 25 tahun yang menjadi sorotan dalam film dokumenter Put Your Soul On Your Hand and Walk. Film tersebut baru saja diumumkan akan diputar dalam program ACID di Festival Film Cannes, namun hanya 24 jam setelah kabar tersebut muncul, Hassouna bersama sembilan anggota keluarganya tewas dalam serangan udara Israel.
Serangan itu menambah daftar panjang warga sipil yang menjadi korban, di tengah keterbatasan akses media dan larangan masuk ke Gaza. Banyak jurnalis yang diancam, bahkan dibunuh, membuat informasi dari wilayah tersebut sulit diverifikasi secara independen.
Menurut data terbaru, jumlah resmi korban jiwa Palestina mencapai sekitar 52.000 orang, namun angka sebenarnya diyakini bisa jauh lebih tinggi, bahkan lebih dari 100.000, sementara hampir 80% wilayah Gaza telah hancur lebur akibat pemboman.
Media The Times of Israel mengonfirmasi kematian Fatima Hassouna, dan menyatakan bahwa serangan tersebut menyasar anggota Hamas yang dianggap bertanggung jawab atas serangan terhadap tentara dan warga sipil Israel. Mereka mengklaim telah menggunakan amunisi presisi serta melakukan pengawasan udara untuk meminimalkan korban sipil.
Sutradara Sepideh Farsi, rekan kerja Fatima Hassouna dalam proyek dokumenter itu, mengungkapkan kesedihannya saat mengetahui kabar duka tersebut ketika sedang berbicara dengan Kedutaan Besar Prancis untuk menerbangkan Hassouna ke Cannes.
“Ia sangat cerdas dan penuh potensi. Setelah menonton filmnya, kalian akan tahu,” ujar Farsi, dikutip dari Deadline.
“Saya sempat berbicara dengannya beberapa jam sebelumnya untuk menyampaikan kabar baik bahwa film kami akan tayang di Cannes dan mengundangnya ke sana.”
Namun, Fatima Hassouna menolak pergi dari Gaza, karena menurutnya, meski dipenuhi tragedi dan ancaman, tempat itu tetaplah rumah.