Jumbo: Visual Memukau, Kisah Menggugah Hati

Jumbo --
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Film animasi Jumbo menghadirkan kisah penuh nilai yang menyentuh, dibalut dengan kualitas visual yang memanjakan mata. Tokoh utamanya adalah Don, seorang anak berusia 10 tahun yang yatim piatu. Tubuhnya yang tambun membuat teman-temannya kerap mengejeknya dengan sebutan "Jumbo".
Dari orang tuanya, Don mewarisi sebuah buku dongeng berjudul Pulau Gelembung, yang menjadi kenangan terakhir sekaligus sumber inspirasi baginya. Di tengah tekanan dari lingkungan yang tidak bersahabat, Don memiliki tekad kuat untuk mementaskan kisah dari buku itu, lengkap dengan lagu ciptaan mendiang ibunya.
Ditemani dua sahabatnya yang setia, Mae dan Nurman, serta dukungan dari sang nenek, Don mulai mewujudkan impiannya. Namun, konflik muncul saat Atta — salah satu perundung di sekolah — mencuri buku tersebut. Dalam proses pencarian buku, Don dan teman-temannya justru terseret ke dunia lain dan bertemu dengan Meri, arwah anak perempuan yang kehilangan kedua orang tuanya akibat ulah manusia jahat.
Dari sinilah petualangan penuh makna dimulai. Don dan Meri saling berjanji untuk membantu satu sama lain, melewati beragam rintangan yang menguji tekad dan persahabatan mereka. Apakah misi 'Geng Jumbo' berhasil? Film ini mengajak penonton untuk tertawa, bersedih, sekaligus merenung.
Cerita dibuka dengan adegan hangat: Don kecil yang tertidur setelah didongengi kisah ksatria di Pulau Gelembung oleh orang tuanya. Momen ini membangun suasana yang menyentuh dan menjadi landasan emosional kuat bagi perjalanan Don ke depannya.
Seiring berjalannya cerita, kita diperlihatkan kerasnya masa kecil Don yang terus-menerus menjadi korban perundungan. Namun, keberadaan Mae dan Nurman menjadi penghibur sekaligus penyemangat. Dukungan mereka menunjukkan bahwa dalam lingkungan yang negatif, masih ada cahaya dari pertemanan sejati.
Kekuatan film ini tidak hanya terletak pada narasi yang menyentuh, tapi juga pada kualitas animasinya yang sangat mumpuni. Visualnya bersih, cerah, dan penuh warna. Jumbo bisa disejajarkan dengan film animasi keluaran studio besar seperti Disney atau Pixar. Bahkan, tema dunia arwah yang diangkat akan mengingatkan kita pada Coco (2017), meski Jumbo hadir dengan nuansa dan pesan yang lebih lokal dan personal.
Nilai-nilai tentang persahabatan, penerimaan diri, dan empati dikemas dengan sangat baik. Film ini mengingatkan kita untuk tidak buru-buru menghakimi seseorang tanpa memahami latar belakang hidupnya. Setiap karakter di film ini memiliki motivasi dan cerita masing-masing, tidak ada yang benar-benar "jahat" atau "baik" secara mutlak.
Selain itu, film ini juga menghadirkan jajaran pengisi suara yang menarik, mulai dari Prince Poetiray sebagai Don, hingga nama-nama besar seperti Ariel 'Noah', Bunga Citra Lestari, Kiki Narendra, dan Angga Yunanda. Penjiwaan mereka terhadap karakter masing-masing terasa pas dan alami.
Di momen Lebaran yang identik dengan silaturahmi dan saling memaafkan, Jumbo sangat cocok dijadikan tontonan keluarga. Pesan utamanya sederhana tapi kuat: untuk menjadi pencerita yang baik, kita harus lebih dulu menjadi pendengar yang baik — pesan dari sang Oma yang patut kita renungkan bersama. (*)