Pahami Alergi Dingin pada Anak dan Cara Menghadapinya

Reporter: Erna Nur |

Editor: Ros Suhendra |

Rabu , 02 Apr 2025 - 12:20

Pahami Alergi Dingin pada Anak dan Cara Menghadapinya--Foto: Freepik

Tujuan pengobatan alergi dingin adalah untuk meredakan gejala yang muncul dan mencegah kambuhnya gejala di kemudian hari. Berikut beberapa jenis obat yang dapat membantu mengatasi alergi dingin pada anak:

1. Antihistamin

Obat antihistamin umum digunakan untuk mengatasi gejala alergi, termasuk alergi dingin. Obat ini bekerja dengan menghambat efek histamin, yang bertanggung jawab atas reaksi alergi. Beberapa contoh antihistamin yang sering digunakan adalah chlorpheniramine, loratadine, cetirizine, dan desloratadine.

2. Antagonis Leukotrien

Leukotrien adalah zat yang dapat memicu reaksi alergi dan serangan asma. Meskipun lebih sering digunakan untuk mengobati asma, antagonis leukotrien juga bisa membantu mengurangi gejala alergi dingin.

3. Antidepresan

Meski umumnya digunakan untuk gangguan kecemasan dan depresi, pada kasus alergi dingin yang sulit diatasi dengan obat lain, antidepresan dapat membantu mengurangi gejalanya.

4. Kortikosteroid

Kortikosteroid membantu menekan respons imun tubuh untuk mengurangi gejala alergi. Penggunaannya disarankan dalam jangka pendek untuk menghindari efek samping serius, seperti glaukoma atau osteoporosis.

5. Bedak Calamine

Bedak calamine dapat meredakan rasa gatal yang timbul akibat alergi dingin. Mengoleskan lotion calamine pada kulit yang terkena dingin dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan

Pemilihan obat harus disesuaikan dengan kondisi anak, tingkat keparahan gejala, serta saran medis dari dokter. Dalam beberapa kasus, terapi desensitisasi mungkin direkomendasikan untuk membantu mengatasi alergi dingin.

pahami alergi dingin pada anak dan cara menghadapinya                            koranprabumulihpos.com - alergi terhadap cuaca dingin pada anak dapat ditandai dengan munculnya ruam atau perubahan warna kulit setelah terpapar suhu rendah. meskipun kondisi ini mungkin mengkhawatirkan, gejala tersebut dapat diminimalkan dengan pemahaman tentang tanda-tanda dan langkah pencegahan yang tepat.
alergi dingin terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons suhu rendah dengan gejala seperti kemerahan, pembengkakan, dan rasa gatal pada kulit, terutama di bagian tubuh yang terpapar dingin.
meskipun faktor genetik dan infeksi virus diduga berperan, penyebab pasti reaksi tubuh terhadap suhu dingin belum sepenuhnya dipahami.
gejala alergi dingin pada anak
gejala alergi dingin umumnya muncul setelah kulit terkena suhu rendah, baik itu dari udara, air, atau benda dingin seperti es. kondisi ini sering terjadi di lingkungan yang lembap dan berangin. berikut beberapa gejala yang dapat dialami oleh anak yang memiliki alergi dingin:
baca juga:manfaat rahasia mengkonsumsi kopi tanpa gula, ini 4 kegunaannya
baca juga:buka puasa sehat bagi penderita diabetes, 6 tips ampuh agar gula darah terkontrol
kulit terasa gatal, dengan bentol atau ruam di area yang terpapar dingin, meskipun kadang gejala ini juga bisa terjadi di wajah.
tangan membengkak setelah memegang benda dingin.
muncul bercak merah pada kulit.
bibir dan tenggorokan membengkak setelah mengonsumsi makanan atau minuman dingin.
dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa anak bisa mengalami reaksi alergi yang parah, seperti syok anafilaktik. ini ditandai dengan penurunan tekanan darah, detak jantung yang cepat, kesulitan bernapas, hingga kehilangan kesadaran.
pengobatan alergi dingin
baca juga:sudah tau belum? ini 3 efek keseringan nyemil pada malam hari
baca juga:untuk kamu yang berpuasa, ini 4 tips menjaga kesehatan gigi
tujuan pengobatan alergi dingin adalah untuk meredakan gejala yang muncul dan mencegah kambuhnya gejala di kemudian hari. berikut beberapa jenis obat yang dapat membantu mengatasi alergi dingin pada anak:
1. antihistamin
obat antihistamin umum digunakan untuk mengatasi gejala alergi, termasuk alergi dingin. obat ini bekerja dengan menghambat efek histamin, yang bertanggung jawab atas reaksi alergi. beberapa contoh antihistamin yang sering digunakan adalah chlorpheniramine, loratadine, cetirizine, dan desloratadine.
2. antagonis leukotrien
leukotrien adalah zat yang dapat memicu reaksi alergi dan serangan asma. meskipun lebih sering digunakan untuk mengobati asma, antagonis leukotrien juga bisa membantu mengurangi gejala alergi dingin.
3. antidepresan
meski umumnya digunakan untuk gangguan kecemasan dan depresi, pada kasus alergi dingin yang sulit diatasi dengan obat lain, antidepresan dapat membantu mengurangi gejalanya.
baca juga:sudah tau belum? ini 3 efek keseringan nyemil pada malam hari
baca juga:lagi sakit kepala tapi ingin mengatasi dengan cara alami, coba gunakan 3 cara ini
4. kortikosteroid
kortikosteroid membantu menekan respons imun tubuh untuk mengurangi gejala alergi. penggunaannya disarankan dalam jangka pendek untuk menghindari efek samping serius, seperti glaukoma atau osteoporosis.
5. bedak calamine
bedak calamine dapat meredakan rasa gatal yang timbul akibat alergi dingin. mengoleskan lotion calamine pada kulit yang terkena dingin dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan
pemilihan obat harus disesuaikan dengan kondisi anak, tingkat keparahan gejala, serta saran medis dari dokter. dalam beberapa kasus, terapi desensitisasi mungkin direkomendasikan untuk membantu mengatasi alergi dingin.
baca juga:sudah tau belum? ini 3 efek keseringan nyemil pada malam hari
baca juga:lagi sakit kepala tapi ingin mengatasi dengan cara alami, coba gunakan 3 cara ini
tips pencegahan alergi dingin pada anak
beberapa langkah pencegahan berikut dapat membantu mengurangi kemungkinan gejala alergi dingin pada anak:
hindari paparan langsung terhadap udara atau benda dingin.
jangan berikan makanan atau minuman dingin yang bisa menyebabkan pembengkakan pada saluran napas.
konsultasikan dengan dokter mengenai pengobatan yang tepat dan ikuti petunjuknya.
pastikan anak mengenakan pakaian hangat seperti jaket tebal, sarung tangan, syal, dan kaus kaki sebelum beraktivitas di cuaca dingin.
jika anak ingin berenang, coba rendam tangan atau kaki mereka terlebih dahulu di air untuk memastikan tidak timbul reaksi alergi.
meskipun langkah-langkah pencegahan ini dapat membantu, jika gejala terus berulang atau memburuk, seperti kesulitan bernapas atau pingsan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Prabumulih Pos 24 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan