Tesla dan Starlink Diboikot, Elon Musk Dihujani Protes!

Foto: REUTERS/Carlos Barria--

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Elon Musk tengah menghadapi tekanan besar akibat gelombang protes yang terus berkembang. Pengusaha yang mengendalikan Tesla, SpaceX, dan platform X ini kini dihadapkan pada boikot besar-besaran terhadap dua perusahaannya, Tesla dan Starlink.

Melansir CNN, ratusan demonstran telah menggelar aksi di beberapa showroom Tesla di Amerika Serikat. Mereka mengkritik cara kepemimpinan Musk, terutama kebijakannya dalam Departemen Efisiensi Pemerintah yang berujung pada pemecatan ribuan karyawan dan pemangkasan anggaran secara drastis.

Gerakan 'Tesla Takedown' Semakin Besar

Aksi boikot ini merupakan bagian dari kampanye bernama 'Tesla Takedown', yang digagas oleh aktor dan pembuat film Hollywood Alex Winter serta Joan Donovan, seorang asisten profesor di Universitas Boston.

Menurut situs resmi gerakan ini, lebih dari 70 aksi demonstrasi telah dijadwalkan hingga akhir April. Para demonstran menyerukan agar orang-orang menjual mobil Tesla yang mereka miliki atau melepas kepemilikan saham Tesla.

Beberapa aksi protes besar yang telah terjadi meliputi:

  • Boston, Dedham – Sekitar 100 demonstran berkumpul di luar dealer Tesla.
  • Philadelphia – Jumlah peserta aksi hampir sama dengan di Boston.
  • Baltimore – Sekitar 300 demonstran turun ke jalan untuk menyuarakan protes.
  • Washington – Lebih dari 50 orang berdemo di showroom Tesla, sambil membawa poster dan menari diiringi suara klakson dari pengemudi yang mendukung aksi tersebut.

Salah satu peserta aksi, Sara Knutson, mantan jurnalis yang ikut berdemonstrasi, menyatakan bahwa gerakan ini tidak ditujukan untuk menentang mobil Tesla atau penggunanya, melainkan kepada Elon Musk secara langsung.

Dealer Tesla dan Stasiun Pengisian Jadi Sasaran Serangan

Seiring meningkatnya protes, berbagai dealer Tesla dan stasiun pengisian daya juga mulai menjadi target serangan. Departemen kepolisian AS kini sedang menyelidiki insiden seperti:

  • 3 Maret – Tujuh stasiun pengisian Tesla di Boston dibakar.
  • 8 Maret – Enam pengunjuk rasa ditangkap di New York City setelah menduduki showroom Tesla.
  • Colorado – Seorang wanita dituduh melempar bom molotov dan merusak kendaraan Tesla.

Di sisi lain, lebih dari 800 stiker anti-Musk telah terjual di Amazon dalam satu bulan terakhir. Stiker ini dirancang khusus untuk ditempel di kendaraan Tesla sebagai bentuk protes.

Boikot Merambah ke Starlink

Tidak hanya Tesla, layanan internet satelit Starlink yang dimiliki SpaceX juga terkena dampaknya. Beberapa pengguna memilih untuk berhenti menggunakan layanan tersebut, termasuk Barry Nisbet, seorang musisi asal Skotlandia.

"Aku sudah lama merasa tidak nyaman dengan peran Musk di politik AS dan monopoli yang dimilikinya," ujar Nisbet.

Hal serupa diungkapkan oleh Richard Opie, seorang konsultan di pedesaan Inggris. Ia mengaku Starlink sangat membantunya selama pandemi, namun kini mempertimbangkan untuk berhenti berlangganan.

"Teknologi ini sangat membantu di daerah terpencil, tetapi sejak saat itu situasi politik berubah. Elon Musk kini menjadi sosok yang berbeda, dan Tesla bahkan sampai diserang. Aku tidak nyaman dengan cara dia menunjukkan pengaruhnya," katanya.

Saham Tesla Merosot, Kekayaan Musk Tergerus

Elon Musk saat ini memiliki sekitar 411 juta saham Tesla, atau setara 13% dari total saham perusahaan. Namun, dengan harga saham Tesla yang terus menurun, kekayaan Musk pun ikut tergerus.

Boikot yang semakin meluas terhadap Tesla dan Starlink menandakan kekecewaan publik terhadap Musk semakin besar. Apakah ini akan berdampak besar pada bisnisnya di masa depan? Kita lihat saja perkembangannya. ????

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER