Ottoman, Dinasti yang Pernah Menguasai Dunia Islam Selama Berabad-Abad

Sejarah Ottoman: Perjalanan Kesultanan Turki Utsmaniyah dari Awal Hingga Runtuh--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Kesultanan Utsmaniyah, atau yang dikenal sebagai Kekaisaran Ottoman, adalah salah satu kerajaan Islam terbesar dalam sejarah. Berdiri sejak akhir abad ke-13, kesultanan ini berkembang menjadi kekuatan besar yang menguasai wilayah luas di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara selama lebih dari enam abad.
Menurut Britannica dan Live Science, puncak kejayaan Kesultanan Utsmaniyah terjadi pada abad ke-16 dan ke-17. Namun, seiring waktu, kekaisaran ini mengalami kemunduran hingga akhirnya runtuh pada awal abad ke-20.
Awal Mula Berdirinya Kesultanan Utsmaniyah
Cikal bakal Kesultanan Utsmaniyah berawal dari migrasi bangsa Turki dari Turkestan ke Asia Kecil pada abad ke-6 M. Kontak pertama mereka dengan umat Islam terjadi di era Khalifah Umar bin Khattab dan berlanjut hingga masa Utsman bin Affan.
Pada era Kekhalifahan Abbasiyah, bangsa Turki mulai berperan dalam pemerintahan, terutama setelah Khalifah Al-Mu'tashim memberi mereka kesempatan untuk berkembang. Seiring waktu, bangsa Turki mendirikan Kesultanan Seljuk, yang kemudian mengalami kemunduran.
Sebelum kejatuhan Seljuk, sekelompok orang yang dipimpin oleh Sulaiman bermigrasi ke barat Anatolia untuk menghindari serangan Mongol. Kepemimpinan Sulaiman dilanjutkan oleh putranya, Ertugrul, yang memperoleh wilayah dari Seljuk.
Putranya, Osman I, kemudian memperluas kekuasaan hingga ke wilayah Byzantium. Pada masa Osman inilah Kesultanan Utsmaniyah resmi berdiri pada tahun 1299 dan berkembang menjadi salah satu kekuatan Islam terbesar di dunia.
Puncak Kejayaan Kesultanan Utsmaniyah
Pada abad ke-16, Kesultanan Utsmaniyah mencapai kejayaannya di bawah pemerintahan Sultan Suleiman I atau yang dikenal sebagai Suleiman the Magnificent (1520–1566). Pada masa ini, wilayah kekaisaran mencapai luas maksimalnya, mencakup:
- Eropa Tenggara (Balkan, Hungaria, sebagian Austria)
- Asia Barat (Anatolia, Levant, Jazirah Arab, Persia)
- Afrika Utara (Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair)
Suleiman juga dikenal dengan reformasi hukumnya yang disebut Kanun, yang memperkuat sistem pemerintahan dan membawa kesejahteraan bagi rakyatnya. Selain itu, Sultan Mehmed II sebelumnya telah melakukan penaklukan besar Konstantinopel pada tahun 1453, yang mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur dan menjadikan kota tersebut sebagai ibu kota Ottoman dengan nama Istanbul.
Dalam bidang kebudayaan, Kesultanan Utsmaniyah menjadi pusat seni, arsitektur, dan perdagangan. Masjid-masjid megah seperti Masjid Suleymaniye dibangun sebagai simbol kejayaan Ottoman.
Kemunduran dan Runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah
Setelah wafatnya Sultan Suleiman I pada tahun 1566, Kesultanan Utsmaniyah mulai mengalami kemunduran. Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran ini antara lain:
- Pemimpin yang Lemah – Para sultan setelah Suleiman tidak memiliki visi kepemimpinan yang kuat.
- Perang Berkepanjangan – Ottoman sering terlibat dalam konflik dengan negara-negara Eropa dan Persia.
- Ketidakstabilan Politik – Munculnya intrik di istana serta korupsi dalam pemerintahan.
- Tekanan dari Eropa – Kekalahan dalam berbagai peperangan, termasuk Perang Dunia I, mempercepat kejatuhan Ottoman.
Pada awal abad ke-20, kekaisaran Ottoman semakin melemah hingga akhirnya dibubarkan pada tahun 1922. Setahun kemudian, Mustafa Kemal Atatürk mendirikan Republik Turki modern pada tahun 1923, menggantikan sistem kesultanan yang telah berlangsung lebih dari enam abad.
Warisan Kesultanan Utsmaniyah
Meskipun telah runtuh, Kesultanan Utsmaniyah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah dunia, di antaranya:
- Arsitektur – Bangunan megah seperti Masjid Biru dan Istana Topkapi di Istanbul.
- Hukum dan Pemerintahan – Sistem hukum Ottoman masih mempengaruhi beberapa negara di Timur Tengah dan Balkan.
- Bahasa dan Budaya – Bahasa Turki Ottoman menjadi pengaruh penting dalam perkembangan bahasa modern di wilayah Turki dan sekitarnya.
Kesultanan Utsmaniyah bukan hanya kerajaan besar dalam sejarah Islam, tetapi juga salah satu kekaisaran paling berpengaruh dalam peradaban dunia.