Serat Nanas Prabumulih Mendunia, Tembus Pasar Internasional: Baratin Sumsel Fasilitasi Ekspor ke Spanyol

Serat Nanas Prabumulih Mendunia, Tembus Pasar Internasional--prabupos
PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan terus mendorong hilirisasi dan industrialisasi sebagai bagian dari Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto.
Salah satu langkah yang diambil adalah memfasilitasi pengiriman contoh serat nanas dari Prabumulih ke Spanyol.
"Kami memastikan serat nanas yang dikirim memenuhi standar kesehatan dan berkualitas tinggi. Ini merupakan langkah awal untuk membuka peluang ekspor serat nanas Prabumulih ke pasar internasional," ungkap Kepala Karantina Sumatera Selatan, Kostan Manalu, di Palembang, kemarin.
Serat nanas asal Prabumulih dinilai memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global, khususnya di sektor tekstil dan kerajinan tangan. Pengiriman sampel ini diharapkan dapat membuka jalan bagi ekspor dalam skala lebih besar di masa mendatang.
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Berkomitmen Perkuat Pencegahan Korupsi
BACA JUGA:4 Ruko di Kota Prabumulih Hangus Dilalap si Jago Merah
"Kami berharap agar ekspor langsung dari Sumatera Selatan terus berkembang, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani dan pelaku usaha lokal di Prabumulih. Selama ini, pengiriman produk ekspor masih harus melewati Jakarta terlebih dahulu," tambahnya.
Karantina Sumsel turut melakukan pemeriksaan ketat sebagai bagian dari prosedur ekspor, mulai dari pengecekan dokumen hingga inspeksi fisik produk. Kostan juga menambahkan bahwa pemahaman eksportir terkait prosedur pengiriman ke luar negeri masih menjadi tantangan utama dalam memperlancar ekspor langsung dari Sumsel.
"Melalui bimbingan intensif yang kami berikan, para eksportir kini lebih memahami prosedur ekspor dan sudah bisa mengirimkan produk mereka langsung dari daerah asal. Ini juga sejalan dengan arahan Kepala Barantin, Sahat M Panggabean, yang menekankan pentingnya digitalisasi dan sistem ketertelusuran (traceability) untuk menjamin kejelasan asal usul produk," jelasnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Sumatera Selatan termasuk salah satu daerah penghasil nanas utama di Indonesia, dengan total produksi mencapai 477,43 ribu ton sepanjang tahun 2023. Sumsel menempati posisi kedua sebagai produsen nanas terbesar nasional setelah Lampung, yang mencatat produksi sebesar 722,85 ribu ton.
BACA JUGA:Curi Motor di Dua Lokasi, Duo Sekawan Dibekuk Singo Timur Polsek Prabumulih Timur
BACA JUGA:Mulia Pasang Foto Wako dan Wawako Di Kantor
Karantina Sumatera Selatan berkomitmen terus mendukung kelancaran perdagangan baik di dalam negeri maupun ekspor, sekaligus mendorong produk lokal agar semakin mampu bersaing di kancah global.
Masyarakat dan pelaku usaha pun diingatkan agar senantiasa mematuhi aturan karantina guna memastikan produk yang diekspor bebas dari hama penyakit serta sesuai dengan persyaratan negara tujuan.(*)