Presiden Prabowo Instruksikan Aparat Hukum Tindak Tegas Koruptor
Presiden Prabowo Instruksikan Aparat Hukum Tindak Tegas Koruptor --Ig Prabowo
JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Prabowo Subianto) menegaskan agar aparat penegak hukum di Indonesia, termasuk Kejaksaan Agung, Polri, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bertindak tegas terhadap para koruptor yang terus merugikan masyarakat.
Dalam pidatonya pada acara pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, Prabowo menyampaikan bahwa instruksi tersebut merupakan tindak lanjut dari peringatannya sebelumnya kepada para pelaku korupsi, dan langkah untuk memulihkan kerugian negara dalam 100 hari pertama pemerintahan.
"Sudah 100 hari, saya berharap mereka sadar dan mulai membersihkan diri. Koruptor, kembalikan uang yang telah dicuri dari rakyat. Jika tidak, kami akan mencari cara yang lebih tegas. Saya memberi waktu, tapi jika tak juga dilakukan, Kejaksaan Agung, Kapolri, BPKP, KPK bisa ambil tindakan," ujar Prabowo dalam sambutan yang disaksikan melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden.
Prabowo juga menjelaskan bahwa dalam 100 hari pertama pemerintahannya bersama Kabinet Merah Putih, fokus utama adalah mendahulukan kebaikan dan kerukunan untuk memastikan kebijakan yang dijalankan bermanfaat bagi masyarakat.
BACA JUGA:Pesantren Ramah Anak: Kemenag Keluarkan Regulasi untuk Perlindungan Santri
BACA JUGA:Palembang Berupaya Menjadikan Kantor Ledeng Sebagai Ikon Wisata Global
Namun, dalam hal penindakan terhadap korupsi, Prabowo menegaskan bahwa ia tidak akan mentolerir pelaku yang menyalahgunakan kekayaan negara untuk kepentingan pribadi.
"Koruptor tidak perlu diajak rukun. Kami hanya ingin membawa kebaikan untuk negara," tegasnya.
Prabowo menambahkan, sikap tegas sangat diperlukan karena masyarakat Indonesia sudah semakin tidak bisa menerima praktek korupsi. Dengan dukungan rakyat, Prabowo menyatakan bahwa hukum harus ditegakkan untuk mencegah penyalahgunaan kekayaan negara.
"Rakyat kita sudah tidak mau lagi melihat kekayaan negara dikuasai oleh segelintir orang. Saya merasakan dukungan rakyat setiap kali saya turun ke lapangan, mereka tidak bisa lagi dibohongi," ujarnya.