Pertamina Drilling dan Pertagas Tandatangani MoU untuk Pengembangan Teknologi CCS/CCUS
Pertamina Drilling dan Pertagas Tandatangani MoU untuk Pengembangan Teknologi CCS/CCUS--Foto: Prabupos
JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Pada hari Selasa (4/2), PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) dan PT Pertamina Gas (Pertagas) secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait pengembangan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Acara ini berlangsung di Kantor Pusat Pertamina Drilling, Jakarta.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, dan Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso, yang juga disaksikan oleh jajaran direksi dari kedua perusahaan.
Kerja sama ini menjadi bagian dari upaya PT Pertamina (Persero) untuk mencapai tujuan dekarbonisasi pada tahun 2060, mendukung target Net Zero Emission yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan penerapan teknologi CCS/CCUS, kedua perusahaan berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon, sekaligus mendongkrak produksi migas melalui pendekatan Enhanced Oil Recovery (EOR).
Avep Disasmita, Direktur Utama Pertamina Drilling, menyatakan, “Kolaborasi ini adalah kontribusi konkret kami dalam mendukung pengurangan emisi karbon serta percepatan transisi ke energi bersih di Indonesia, yang menjadi bagian dari upaya kami untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060.”
BACA JUGA:Donor Darah di Bulan K3: Pertamina Drilling Tunjukkan Komitmen terhadap Kesehatan dan Keselamatan
BACA JUGA:Pilkada 2024: 83 Pengawas Bawaslu Meninggal Dunia
Selain fokus pada pengurangan emisi, penggunaan teknologi CCS/CCUS juga bertujuan untuk mendukung pencapaian target produksi migas nasional, yakni 1 juta BOPD minyak dan 12 ribu MMSCFD gas pada 2030.
Dalam kesempatan tersebut, Gamal Imam Santoso, Direktur Utama Pertagas, mengungkapkan bahwa Pertagas akan turut mendukung implementasi CCS/CCUS melalui sektor transportasi energi yang menjadi bagian dari bisnis utamanya.
“Sebagai anak perusahaan Pertamina yang memiliki peran penting dalam transportasi dan distribusi gas, kontribusi Pertagas dalam proyek ini sangat esensial. Infrastruktur jaringan pipa gas kami yang luas memungkinkan pengangkutan CO₂ dari sumber emisi ke lokasi penyimpanan atau pemanfaatan,” jelasnya.
Gamal menambahkan bahwa Pertagas memiliki keahlian dalam pengelolaan gas serta integrasi infrastruktur energi yang memungkinkan pengelolaan CO₂ secara efisien dan sesuai dengan standar keselamatan serta regulasi lingkungan yang berlaku. Dengan demikian, peran Pertagas dalam kerja sama ini meliputi pengelolaan serta optimalisasi rantai pasokan gas CO₂ dalam penerapan teknologi CCS/CCUS.
“Dengan memadukan keahlian kedua perusahaan, kami percaya sinergi ini akan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan teknologi pengelolaan emisi karbon,” tambah Gamal.
BACA JUGA:Polres Prabumulih Rakor Bersama Pemkot; Gandeng BUMN Wujudkan Ketahanan Pangan Budidaya Jagung
BACA JUGA:Ramalan Shio Kuda, Shio Naga, Shio Kelinci, Shio Monyet, Shio Macan Hari Ini
Teknologi CCS/CCUS berfokus pada penangkapan gas CO₂ yang berasal dari sumber-sumber emisi besar, seperti pembangkit listrik atau fasilitas industri yang memanfaatkan bahan bakar fosil atau biomassa. Gas CO₂ yang telah ditangkap dapat disimpan atau digunakan kembali dalam berbagai aplikasi, termasuk injeksi ke dalam sumur minyak yang sudah tidak produktif untuk meningkatkan ekstraksi minyak.