Sekolah Gagal Finalisasi PDSS, Rugikan Siswa
Sekolah gagal finalisasi PDSS merugikan siswa --
KORANPRABUMULIHPOS.COM- Sekolah yang gagal melakukan aktivasi dan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), akan merugikan siswa. Karena tidak dapat mendapatkan kesempatan untuk ikut berkompetisi dalam seleksi masuk perguruan tinggi Negeri favorit.
PDSS merupakan basis data yang berisi informasi tentang sekolah dan siswa, termasuk nilai rapor dan rekam jejak kinerja sekolah. Data ini digunakan sebagai acuan dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi.
PDSS digunakan dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN).
Pengisian PDSS dilakukan oleh sekolah, dan kebenaran data yang diisikan menjadi tanggung jawab kepala sekolah.
BACA JUGA:Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Resmi Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya!
Karna data yang diisikan dalam PDSS meliputi Identitas dan password sekolah, Pendefinisian kurikulum untuk setiap semester, Pendaftaran kelas untuk setiap tahun ajaran, Pengisian data siswa setiap kelas, Pengisian nilai siswa sejak tingkat X hingga tingkat XII.
Seperti yang di tuturken oleh TikToker Tasya di akunnya tasya7191. Perjuangan siswa 3 tahun sia-sia akibat sekolah gagal finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Para siswa mengalami kekalahan sebelum bertanding di SNBP 2025.
"Kalau kita terdaftar di SNBP itu seenggaknya kita telah mencoba, kita telah berjuang, dibandingkan kita yang harus merasakan kalah sebelum bertanding, iya nggak", cetus Tik Toker Tasya di akunnya tasya7191.
Kegagalan sekolah melakukan finalisasi data PDSS ini sangat mengecewakan banyak pihak, utamanya siswa dan orang tua siswa.
BACA JUGA:Kampung Madani, Inovasi Ekonomi Berkelanjutan dari Daun Nanas di Muara Enim
Akibat gagal finalisasi PDSS atau Pangkalan Data Sekolah dan Siswa itu mengakibatkan siswa berprestasi akademik tinggi gagal ikut seleksi PTN lewat jalur prestasi atau smbp 2025.
"Se-enggaknya kalaupun misalnya pas SNBP belum lolos tapi kita sudah coba daftar gitu, tapi ini malah gagal daftar," sebut Tasya lagi.
Apalagi mendaftar SNBP itu adalah peluang sekali seumur hidup dan bakalan kepikiran terus kedepannya. "Kek coba aja kalau aku daftar SNBP waktu itu, aku pasti ngerasain rasanya bla bla bla".
Yang namanya manusia, lanjut Tasya, pasti akan ada pemikiran seperti ini? "Coba aja kalau andaikan aja, coba aja pasti ada pemikiran seperti itu?", ujarnya.