Waspada! Ini 6 Bahaya Konsumsi Makanan Ultra-Proses Terlalu Sering

Reporter: Erna Nur |

Editor: Ros Suhendra |

Rabu , 22 Jan 2025 - 17:40

Waspada! Ini 6 Bahaya Konsumsi Makanan Ultra-Proses Terlalu Sering--Foto: Freepik

waspada! ini 6 bahaya konsumsi makanan ultra-proses terlalu sering                            korabprabumulihpos.com - makanan olahan dengan proses tinggi, atau yang dikenal dengan istilah makanan ultra-proses, semakin populer karena menawarkan kenyamanan dan beragam rasa yang menggugah selera. 
produk ini dirancang untuk memberikan kemudahan konsumsi, namun sering kali mengandung bahan tambahan yang kurang menguntungkan bagi kesehatan.
makanan jenis ini umumnya dibuat menggunakan bahan-bahan yang diproses dari sumber alami, seperti pati, gula, lemak terhidrogenasi, serta bahan kimia seperti pewarna, perasa buatan, dan pengawet.
beberapa contoh makanan ultra-proses termasuk makanan beku, minuman manis, sosis, produk daging olahan, fast food, snack dalam kemasan, dan kue-kue kemasan.
baca juga:apakah tidur setelah makan bisa meningkatkan risiko stroke? ini penjelasannya
baca juga:bahaya tersembunyi penggunaan botol plastik sekali pakai, dampaknya bagi kesehatan dan lingkungan
walaupun makanan ini menawarkan kemudahan dan rasa yang lezat, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
6 dampak buruk konsumsi makanan ultra-proses
berikut ini adalah sejumlah risiko kesehatan yang bisa timbul akibat konsumsi makanan ultra-proses secara terus-menerus:
1. meningkatkan risiko obesitas
makanan ultra-proses cenderung kaya kalori, gula, dan lemak, tetapi miskin serat dan nutrisi penting lainnya. kekurangan serat membuat kita merasa cepat lapar, yang mendorong konsumsi makanan lebih banyak tanpa merasa kenyang, berujung pada peningkatan berat badan. 
selain itu, kadar garam yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan air dalam tubuh, memperburuk masalah berat badan.
2. gangguan metabolisme
baca juga:bermain hujan, cara seru meningkatkan kesehatan dan kreativitas anak
baca juga:makanan penambah energi, 4 pilihan terbaik untuk atasi tekanan darah rendah
konsumsi gula berlebih dapat mengganggu metabolisme tubuh. ketika makanan tinggi gula dikonsumsi, tubuh akan memproduksi insulin untuk menyeimbangkan kadar gula darah. 
jika ini terjadi secara terus-menerus, tubuh bisa menjadi kurang responsif terhadap insulin, yang mempersulit pengaturan gula darah dan dapat berujung pada kondisi seperti diabetes tipe 2.
3. meningkatkan risiko penyakit jantung
makanan ultra-proses sering kali mengandung banyak garam dan lemak trans, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol buruk (ldl). kondisi ini dapat memicu penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko stroke.
4. gangguan pencernaan
baca juga:8 jenis makanan yang meningkatkan kecerdasan otak anak
baca juga:7 bahan alami efektif meredakan radang amandel secara alami
karena rendahnya kandungan serat, makanan ultra-proses dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit.
 kekurangan serat juga dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam usus, yang penting untuk sistem pencernaan yang sehat.
5. potensi kanker
beberapa bahan pengawet dalam makanan ultra-proses, seperti nitrat dan nitrit yang sering ditemukan dalam produk daging olahan, dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker usus besar. 
bahan kimia ini dapat berubah menjadi senyawa berbahaya yang berpotensi menyebabkan kanker.
baca juga:makanan penambah energi, 4 pilihan terbaik untuk atasi tekanan darah rendah
baca juga:mengatasi pusing saat bangun tidur, penyebab dan solusinya
6. pengaruh pada kesehatan mental
konsumsi berlebihan makanan ultra-proses juga dapat memengaruhi kesehatan mental, meningkatkan kemungkinan gangguan seperti depresi dan kecemasan.
 makanan ini biasanya kekurangan nutrisi penting bagi otak, seperti omega-3, vitamin, dan mineral, sementara kadar gula dan lemak jenuh yang tinggi bisa mengganggu keseimbangan gula darah, mempengaruhi suasana hati, dan meningkatkan risiko gangguan mental.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 23 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan