Kebakaran Dahsyat! Los Angeles 'Bak Neraka': Kawasan Elit Hangus, 200 Ribu Orang Mengungsi, 11 Nyawa Melayang

Kebakaran Dahsyat! Los Angeles 'Bak Neraka': Kawasan Elit Hangus, 200 Ribu Orang Mengungsi, 11 Nyawa Melayang --Foto: istimewa/net

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Los Angeles, sebuah kota metropolitan di negara bagian California, Amerika Serikat, saat ini tengah menghadapi bencana besar yang mengguncang kehidupan warganya. 

Kebakaran hebat yang melanda sejak awal pekan ini telah menghancurkan ribuan rumah, memaksa ratusan ribu orang mengungsi dan menyebabkan kerusakan parah di banyak kawasan. 
 
Bencana ini dipicu oleh angin kencang yang dikenal dengan sebutan angin Santa Ana, yang berhembus pada hari Selasa (7/1). Angin tersebut mendorong api yang muncul di kawasan Palisades, yang kemudian menyebar cepat ke daerah-daerah lain seperti Eaton, Hurst, dan Hollywood Hills.
 
Kawasan Pacific Palisades, yang merupakan wilayah elit yang dihuni oleh banyak selebriti top dunia, serta Hollywood Hills, yang terkenal sebagai lokasi penyelenggaraan Academy Awards, menjadi area yang sangat terdampak oleh kebakaran ini. 
 
 
 
Beberapa selebriti ternama yang rumahnya ikut terbakar antara lain Paris Hilton, Billy Crystal, Cameron Mathison, Jamie Lee Curtis, dan Mandy Moore. Kawasan-kawasan ini, yang sebelumnya dikenal dengan kedamaian dan keindahan alamnya, kini berubah menjadi lautan api, dengan asap tebal yang menyelimuti langit Los Angeles.
 
Laporan yang diterima menunjukkan bahwa angin Santa Ana menerjang Los Angeles dengan kecepatan 60 mph pada Selasa (7/1), dan kecepatan angin tersebut semakin meningkat pada hari Rabu (8/1) menjadi 70 mph. 
 
Angin kencang ini memperburuk situasi kebakaran, menyebarkan api ke berbagai wilayah yang sebelumnya aman. Keadaan semakin diperburuk dengan berkurangnya curah hujan sejak Oktober 2024, yang menyebabkan banyak wilayah California berada dalam kondisi sangat kering.
 
 Kekeringan ini menciptakan kondisi yang sempurna bagi kebakaran untuk meluas dengan cepat, membakar lebih banyak bangunan dan merusak infrastruktur.
 
 
 
Akibat kebakaran ini, setidaknya 10 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara lebih dari 200 ribu orang telah diberitahukan untuk meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. 
 
Pada hari Jumat (10/1), laporan terbaru menyebutkan bahwa jumlah korban tewas meningkat menjadi 11 orang. Selain itu, sekitar 153 ribu orang masih berada di bawah perintah evakuasi, sementara 166.800 lainnya diberikan peringatan untuk segera bersiap mengungsi setelah lebih dari 10 ribu bangunan rusak atau hancur. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan dilakukannya pencarian dari rumah ke rumah ketika situasi memungkinkan.
 
Pemerintah setempat telah menyatakan keadaan darurat kesehatan, mengingat asap pekat yang menyelimuti kawasan tersebut mengancam kesehatan warga. 
 
Jam malam juga diberlakukan di semua zona yang terdampak evakuasi, untuk meminimalisir korban dan memastikan keselamatan para petugas pemadam kebakaran serta warga yang tinggal di area sekitar kebakaran. 
 
 
 
Dalam kondisi darurat ini, ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal mereka secara mendadak, sementara tim penyelamat dan petugas pemadam kebakaran bekerja tanpa henti untuk mengendalikan api.
 
Petugas pemadam kebakaran mulai berhasil mengatasi kebakaran di dua wilayah besar, yakni di sisi timur dan barat Los Angeles pada hari Jumat (10/1). 
 
Mereka melaporkan adanya kemajuan signifikan dalam mengendalikan kebakaran di kawasan Palisades di sisi barat kota, serta Kebakaran Eaton yang terjadi di kaki bukit timur Los Angeles. 
 
Keberhasilan ini sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya angin kencang yang sebelumnya memperburuk kebakaran dalam beberapa hari terakhir. Meskipun demikian, tantangan utama tetap ada, mengingat api masih mengancam banyak wilayah lainnya.
 
Badan Cuaca Nasional (NWS) juga memberikan informasi terbaru mengenai kondisi cuaca di wilayah Los Angeles. Mereka melaporkan bahwa cuaca diperkirakan akan membaik selama akhir pekan, dengan kecepatan angin yang diperkirakan turun menjadi sekitar 20 mph, dengan hembusan angin berkisar antara 35 hingga 50 mph. 
 
Keadaan ini diharapkan dapat memberikan sedikit bantuan kepada petugas pemadam kebakaran dalam usaha mereka untuk mengendalikan api. Meskipun demikian, para ahli meteorologi memperingatkan bahwa situasi masih sangat kritis. 
 
Kelembaban udara yang rendah dan vegetasi yang kering tetap menjadi faktor risiko utama yang memicu kebakaran. Dengan kondisi yang masih rentan, NWS memprediksi peringatan bahaya kebakaran akan kembali diberlakukan pada Senin (13/1).
 
Kebakaran besar yang melanda Los Angeles ini merupakan salah satu peristiwa bencana yang paling mengerikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan dampak yang sangat besar bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. 
 
Ribuan orang kini berjuang untuk mendapatkan tempat tinggal sementara, sementara pihak berwenang terus berupaya mengendalikan api dan mencegah kerusakan lebih lanjut. 
 
Para ahli memperingatkan bahwa fenomena kebakaran yang semakin sering terjadi di California mencerminkan dampak perubahan iklim yang semakin nyata, yang membuat wilayah ini semakin rentan terhadap bencana alam seperti kebakaran hutan, banjir, dan kekeringan.
 
Tak Ada WNI
 
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyampaikan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan mengenai Warga Negara Indonesia (WNI) yang meninggal dunia akibat kebakaran hutan di Los Angeles, California, Amerika Serikat.
 
Melalui koordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia, Kemlu memastikan tidak ada informasi yang mengonfirmasi adanya WNI yang menjadi korban jiwa dalam bencana tersebut.
 
Pernyataan ini disampaikan oleh Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dari Ditjen PWNI Kemlu RI, sebagaimana dilansir oleh Antara pada Sabtu (11/1/2025).
 
Meskipun demikian, Judha mengungkapkan bahwa hotline Konsulat Jenderal RI di Los Angeles telah menerima laporan tentang empat WNI yang terdampak kebakaran dan mereka kini sedang mendapatkan bantuan dari KJRI Los Angeles.
 
Selain itu, ada juga warga Indonesia yang berstatus sebagai warga negara asing (WNA) yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana ini.
 
Kemlu dan KJRI Los Angeles terus memantau perkembangan kebakaran dan memastikan bantuan segera disalurkan. Konjen RI Los Angeles juga telah mengunjungi lokasi penampungan sementara di Pasadena.
 
Sebagai bagian dari respons darurat, KJRI Los Angeles telah menyiapkan fasilitas penampungan serta bantuan logistik bagi WNI yang terdampak.(*/cn/ant)
 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER