Tenaga Kerja di Mata Pemerintah Kota Prabumulih Nanti: Beban atau Potensi Daerah.?
Dokumentasi pemberangkatan warga Kota Prabumulih beberapa waktu lalu --
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM- Menciptakan lapangan kerja bagi 10.000 tenaga kerja tentu tak mudah. Tapi, mengirim sebanyaknya tenaga kerja ke luar Prabumulih belum tentu selesaikan masalah.
Ketika hendak menulis catatan ini, datang kabar yang memprihatinkan. Sritex, perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara dinyatakan pailit oleh pengadilan.
Padahal, walikota Prabumulih periode 2013-2018 dan 2018-2023 mengglorifikasi kerjasama pemkot dengan Sritex terkait penyerapan tenaga kerja. Bahkan sempat kirim tenaga kerja.
Apakah para pemuda Prabumulih yang dikirim untuk bekerja di Sritex kemudian terdampak? Tidak tahu pasti. Pemerintahan pusat tampaknya berusaha menyelamatkan Sritex supaya tetap berproduksi dan tak ada PHK bagi pekerja.
BACA JUGA:Ole Romeny Siap Bela Timnas Indonesia, Erick Thohir Beri Isyarat Naturalisasi Segera Terwujud
Yang pasti, setahun sebelum Sritex dinyatakan pailit, cerita sudah berbeda. Sepertiga dari 150 peserta gelombang pertama yang dikirim ke Sritex, Maret 2022, mengundurkan diri. Pulang kampung. Hanya bertahan 3 bulan-an sejak diberangkatkan.
Bisa jadi lantaran gaji rendah pekerjaan susah, kata Ridho Yahya.
Dianggap Beban Daerah
Semua peserta yang dikirim tidak diseleksi melalui tes. Biaya keberangkatan ditanggung pemerintah kota. Masih ada yang pulang. Ini disayangkan Ridho Yahya. "Padahal, sudah ada penghasilan. Ketimbang jadi pengangguran dan membebani Pemkot, harusnya bertahan saja."
Cara pandang pemimpin Prabumulih periode lalu masih menganggap generasi muda yang belum bekerja sebagai beban pemerintah, masalah bagi daerah. Kendati demikian, salah satu pasangan calon kepala daerah Prabumulih, Ngesti-Amin, tetap ingin melanjutkan program mengirim tenaga kerja keluar daerah jika paslon ini terpilih nanti.
Alih-alih dianggap beban, generasi muda dan kelompok usia produktif merupakan potensi tersimpan yang perlu dibangkitkan.
BACA JUGA:Tersangka Judi Online Oknum Kemenkomdigi Dibekuk, Kelola Situs Agar Tak Diblokir
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Prabumulih pada tahun 2023 berada di angka 5,05%. Artinya, dari setiap 100 pemuda, ada 5-6 orang tidak memiliki pekerjaan.
"Beri aku 10 pemuda," kata Bung Karno, pemimpin besar Indonesia, "niscaya akan kuguncang dunia!"