Susu Impor Dominasi Pasar, Peternak Lokal Desak Pemerintah Prioritaskan Produk Dalam Negeri
Susu Impor Dominasi Pasar, Peternak Lokal Desak Pemerintah Prioritaskan Produk Dalam Negeri--Istimewa
JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Pasca aksi pembuangan susu oleh petani di Pasuruan, sejumlah pihak mendesak pemerintah untuk lebih fokus pada penyerapan produk susu lokal. Hal ini mengingat ketergantungan Indonesia pada impor susu yang masih sangat tinggi.
Pada tahun 2022-2023, volume impor susu Indonesia mencapai 4,4 juta ton, angka yang jauh lebih besar dibandingkan dengan produksi susu dalam negeri yang hanya mencapai 837.223 ton. Ketimpangan ini menunjukkan ketergantungan Indonesia pada susu impor.
Menurut Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, negara-negara pengimpor susu seperti Australia dan Selandia Baru memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia. Bahkan, penghapusan bea masuk produk susu membuat harga susu impor lebih rendah sekitar 5 persen, yang berimbas pada persaingan dengan susu lokal.
"Negara pengekspor susu memanfaatkan perjanjian dagang bebas, sehingga produk mereka dapat masuk tanpa bea masuk dan harganya pun menjadi lebih kompetitif," ujar Budi dalam keterangannya.
BACA JUGA:Info Penting! Bansos Ditunda Selama Pilkada 2024, Kecuali....
BACA JUGA:Relokasi Korban Erupsi Lewotobi, Kementerian ATR/BPN Siapkan 50 Hektare Tanah
Bayu Aji Handayato, seorang peternak sekaligus pengepul susu, mengungkapkan bahwa pemerintah dan pengusaha lebih memilih susu impor dibandingkan produk dalam negeri. "Kontrol pemerintah terhadap impor kurang ketat. Dengan kebijakan bebas bea masuk, impor menjadi lebih menguntungkan," kata Bayu.
Menanggapi masalah ini, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, bertindak tegas dengan menahan izin impor dari lima perusahaan pengolahan susu. "Kami ingin industri susu lokal lebih menyerap susu dari peternak dalam negeri, supaya produksi mereka terus berkembang," jelas Amran Sulaiman.
Menurut data, koperasi menyumbang sekitar 407.000 ton susu per tahun, yang setara dengan 71 persen dari total produksi susu domestik, sementara peternakan modern menyumbang sekitar 164.000 ton atau 29 persen.