Stabilitas Harga Pangan, Kunci Menjaga Keamanan dan Inflasi
![](https://prabumulihpos.bacakoran.co/upload/e53229b09350020ccb4db0b735170762.jpg)
Stabilitas, Harga Pangan, Kunci, Menjaga Keamanan dan Inflasi, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian--Foto: Ig Titokarnavian
JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan bahwa angka inflasi berkaitan erat dengan kondisi politik dan keamanan suatu daerah.
Tito menjelaskan bahwa jika inflasi di suatu wilayah tinggi, kemungkinan besar akan muncul gejolak. Oleh karena itu, dia mendorong daerah untuk meniru langkah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Di daerah, terutama DKI Jakarta, terdapat lembaga mirip Bulog yang bernama Food Station. Maka, provinsi, kabupaten, dan kota sebaiknya memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menjaga kestabilan harga pangan di masing-masing wilayah,” kata Tito dalam pernyataannya di Jakarta.
Provinsi DKI Jakarta telah memberdayakan BUMD di sektor pangan melalui Food Station, yang berperan dalam menjaga stabilitas harga pangan.
BACA JUGA:Arlan Bersyukur, Fikri Belum Puas, Ngesti Campur Aduk; Debat Perdana Pilkada Prabumulih
BACA JUGA:Diduga Salah Satu Guru SDN di Prabumulih Tak Masuk kerja Lebih dari satu bulan
Tito juga berharap Kantor Staf Presiden (KSP) dapat memperkuat fungsi Perum Bulog. Selain sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perum Bulog berperan sebagai stabilisator harga pangan, sehingga dapat mengatasi kelangkaan atau surplus produksi.
Dia mengungkapkan rasa syukurnya terhadap pencapaian inflasi pada September 2024. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per 6 Oktober 2024, inflasi year on year (yoy) tercatat sebesar 1,84 persen. Namun, Tito mengingatkan agar semua pihak tidak cepat merasa puas.
Data tersebut adalah rata-rata nasional, dan di beberapa daerah, masih terdapat kenaikan inflasi yang signifikan.
Berdasarkan informasi dari Kemendagri per September 2024, beberapa provinsi, kabupaten, dan kota menunjukkan inflasi yang tinggi, seperti Papua Pegunungan, Papua Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua Barat.
BACA JUGA:Tertib dan Sportif: Farah Fang Apresiasi Debat Pertama Pilkada Prabumulih
BACA JUGA:Jalanan di Prabumulih Mulus, Warga: Jalan Sudirman Kapan?
Kota-kota dengan inflasi tinggi termasuk Kotamobagu, Ternate, Denpasar, Batam, dan Ambon. Sementara itu, kabupaten yang mengalami inflasi tinggi antara lain Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Mimika, Jayawijaya, dan Nabire.
Sebaliknya, daerah dengan inflasi terendah meliputi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Papua, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Riau.