Jumat, 15 Nov 2024
Network
Beranda
Berita Utama
Prabumulih Pos
GSMP
Budaya
Hiburan
Opini
Kesehatan
Olahraga
Ringkus
Terkini
Headline
Kecamatan
Pendidikan
Metropolis
Sumsel
Nasional
Politik
Kesehatan
Olahraga
Network
Beranda
Pendidikan
Detail Artikel
PERAN GURU SEBAGAI PAHLAWAN BANGSA
Reporter:
Admin
|
Editor:
Admin
|
Rabu , 08 Nov 2023 - 02:00
--
peran guru sebagai pahlawan bangsa peran guru sebagai pahlawan bangsa (refleksi peringatan hari pahlawan) oleh suci hidayati, s.pd.i guru pai di smkn 1 prabumulih sumatera selatan setiap tanggal 10 nopember bangsa indonesia memperingati hari pahlawan. hari pahlawan ini diperingati untuk mengenang pertempuran super hebat di surabaya yang terjadi pada bulan november 1945. saat itu, pada 10 november 1945 pukul 06.00 pagi, pasukan inggris menggempur kota surabaya dari berbagai penjuru. untuk menghancurkan kota surabaya, inggris mengerahkan segenap daya dan upayanya, dari darat, laut maupun udara. melihat tentara inggris akan merebut kembali kota surabaya, rakyat indonesia tidak tinggal diam. mereka berjuang sekuat tenaga mempertahankan tanah air indonesia. sejarah mencatat, pertempuran ini memakan korban sekitar 20.000 rakyat surabaya yang sebagian besar adalah warga sipil. selain itu, sekitar 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota surabaya. sementara di pihak inggris, ada 1.600 orang prajurit inggris tewas, hilang, dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur. jika kita membuka rekaman sejarah, pertempuran 10 november 1945 di surabaya tidak bisa dilepaskan dari resolusi jihad yang dikumandangkan para kiai nahdlatul ulama (nu) tanggal 22 oktober 1945. resolusi jihad ini tercatat sebagai salah satu narasi yang turut berkontribusi membakar semangat para arek surabaya dalam pertempuran tersebut. termasuk orasi menggelora dari bung tomo yang selalu memekikkan “allahu akbar” pada setiap pembuka dan penutup pidatonya di depan para arek-arek guru dan tantangan guru modern dalam konteks sekarang, berbicara pahlawan bukan hanya mereka saja yang gugur membela tanah air secara fisik. tapi semua yang berkontribusi dan berjasa untuk kemajuan bangsa dan negara juga dapat disebut sebagai pahlawan, karena mereka sudah berjuang dan berjihad dengan tenaga, fikiran dan jiwa raganya untuk mencerdaskan calon penerus generasi bangsa. bagi anda, saya dan kita semua yang berprofesi sebagai tenaga pendidik atau pun guru, jangan merasa rendah diri. justru sebaliknya kita harus bangga, karena kita dapat berkiprah langsung untuk mendidik, membimbing, membina dan melahirkan generasi masa depan yang berkarakter. mengapa demkian? karena pendidikan adalah salah satu aset yang sangat berharga untuk memajukan suatu bangsa. baik buruknya sistem pendidikan akan berdampak pada kemajuan bangsa itu sendiri. di era modern saat ini, paling tidak ada dua tantangan besar guru modern. pertama, munculnya tanda-tanda krisis akhlaqul karimah. solusinya adalah kita sebagai guru harus memperhatikan nasib mereka, jangan sampai meninggalkan generasi yang lemah. di dalam surat an nisa ayat 9 alah menjelaskan agar jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah. makna kata “dzurriyyatan dhi’aafan’ atau anak-anak yang lemah tidak hanya bermakna anak secara biologis atau anak kandung saja, melainkan juga anak didik (murid) dan generasi muda islam pada umumnya. senada dengan ayat tersebut, ada empat pesan yang ditujukan secara khusus kepada orang tua (para guru) agar jangan sampai meninggalkan generasi yang lemah, baik lemah di bidang akidah, lemah di bidang ibadah, lemah di bidang ilmu dan lemah di bidang ekonomi. inilah tugas berat guru yang harus difikirkan. semoga dengan kehadiran kurikulum merdeka yang diterapkan di sekolah-sekolah, mampu menyiapkan generasi yang tangguh dan bermutu tinggi. kedua, tantangan terbesar kedua bangsa indonesia saat ini adalah kasus korupsi. angka korupsi di indonesia masih cukup tinggi dan kasus ini tidak bisa dihapuskan secara instan. tetapi bagi seorang guru, bisa berperan dengan menyiapkan calon peserta didik yang amanah dan berkarakter antikorupsi. oleh karenanya, guru harus sadar akan fungsi dan tugas mulia untuk mendiidk, membina, membimbing dan mengembangkan potensi setiap peserta didiknya sesuai dengan tujuan pendidikan. jika seorang guru menunaikan tugasnya hanya sekedar formalitas saja, maka sejatinya dia telah memupuskan cita-cita mulia pendidikan nasional. sebaliknya jika guru dengan setulus hati menunaikan tugasnya secara maksimal, sejatinya dia sedang membina dan membangun sebuah peradaban bangsa, menyelamatkan generasi indonesia dari virus korupsi. bagi seorang guru, jihad dapat dilakukan dengan menghadirkan sebuah materi pelajaran yang menumbuhkan, menyadarkan dan menanamkan tentang pentingnya sembilan nilai anti korupsi, seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, peduli dan berani. penyajian materi anti korupsi tidak harus dengan bahasa yang tinggi dan berpedoman pada kitab undang-undang korupsi. pergunakanlah bahasa yang mudah dipahami peserta didik sesuai dengan jenjang pendidikan, seperti dikenalkan dari pengalaman sehari-hari, misalnya korupsi waktu, mencontek, berbohong dan pelanggaran tata tertib lainnya. seorang guru dapat menjelaskan bahwa pengalaman yang tidak baik ini merupakan benih-benih yang dapat menimbulkan perilaku korupsi. saya sangat salut kepada guru-guru yang bertugas di daerah pedalaman dengan gaji pas-pasan, bahkan mereka rela tidak digaji sama sekali. mereka harus menempuh perjalanan berpuluh kilometer dengan medan yang cukup sulit kemudian menyeberang sungai. nyawa pun menjadi taruhannya. namun semangat membangun dan mencerdaskan peserta didik sungguh luar biasa. inilah salah satu potret pahlawan sejati. jika ratusan bahkan ribuan alumni di suatu lembaga pendidikan, baik sekolah negeri atau swasta mampu meneladani dan memegang teguh prinsip nilai ajaran agama dan nilai-nilai sembilan nilai anti korupsi di lingkungan keluarga, kerja dan masyarakat, maka kita akan optimis bangsa indonesia akan terselamatkan dari virus korupsi. inilah salah satu bentuk komitmen dan pengabdian dari para guru. ketika guru menyaksikan para peserta didik yang pernah dididiknya menjadi generasi yang shaleh, disitulah pundi-pundi amal kebaikan akan mengalir kepada sang guru. mengapa? karena guru telah mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada para peserta didiknya. inilah yang disebut oleh rasulullah sebagai salah satu amalan yang tidak akan terputus hingga akhir zaman, yakni ilmu yang bermanfaat. semoga tercapai! selamat hari pahlawan!
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 8 November 2023
Berita Terkini
Setting dan Packing Logistik Tiga Kecamatan Prabumulih Rampung
Metropolis
9 jam
Terekam CCTV Duduk di Rel, Mr X di Prabumulih Ditabrak KA Babaranjang; Kepala Terpisah dari Badan
Berita Utama
9 jam
Mendorong Swasembada Pangan, Kemenkumham Sumsel Terapkan Program Asta Cita di Lapas dan Rutan
Sumsel
11 jam
Bawaslu Prabumulih Gelar Deklarasi Bersama, Tiga Paslon Komitmen Ciptakan Pilkada Bersih dan Bermartabat
Berita Utama
11 jam
Angkat Tema Tarik Tunai Tanpa Kartu, Remas Nurul Huda Prabumulih Juara Lomba Video Kreatif BSB
Berita Utama
11 jam
Berita Terpopuler
Kolaborasi Seru Free Fire x Blue Lock Hadirkan Skin Isagi Yoichi dan Nagi Seshiro
Hiburan
22 jam
KPU Ogan Ilir Bekali PPS Se- Ogan Ilir Jelang Pilkada 2024
Pendidikan
18 jam
Angkat Tema Tarik Tunai Tanpa Kartu, Remas Nurul Huda Prabumulih Juara Lomba Video Kreatif BSB
Berita Utama
11 jam
Cara Mudah Dapatkan Saldo DANA Hingga Rp200 Ribu, Yuk Mainkan Game Merge Party
Hiburan
20 jam
Xiaomi 14 Pro Titanium, Smartphone Pertama dengan Fitur Komunikasi Satelit
Nasional
22 jam
Berita Pilihan
Setting dan Packing Logistik Tiga Kecamatan Prabumulih Rampung
Metropolis
9 jam
Terekam CCTV Duduk di Rel, Mr X di Prabumulih Ditabrak KA Babaranjang; Kepala Terpisah dari Badan
Berita Utama
9 jam
Bawaslu Prabumulih Gelar Deklarasi Bersama, Tiga Paslon Komitmen Ciptakan Pilkada Bersih dan Bermartabat
Berita Utama
11 jam
Usai Dikunjungi Korsupgah KPK, OPD Pemkot Prabumulih dapat PR; Ini Penjelasan Pj Wako
Berita Utama
11 jam
ASUS ROG Phone 9! HP Flagship untuk Gaming dengan RAM 12GB, Chipset Snapdragon 8 Elite
Nasional
15 jam