KORANPRABUMULIHPOS.COM - Kasus pencabulan dan kekerasan seksual terhadap anak di Panti Asuhan Darussalam An-Nur Tangerang kini menjadi sorotan publik. Namun, tidak hanya kasus tersebut yang menarik perhatian, melainkan juga sosok pengasuh panti asuhan, Sudirman.
Pria berusia 49 tahun ini terlihat berbeda dari kebanyakan pria pada umumnya, dengan gaya yang lebih feminin. Hal ini terlihat jelas dalam sebuah video berdurasi 5 menit 37 detik yang diunggah oleh akun TikTok @aenihilmiyah pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Dalam video tersebut, tampak aktivitas Sudirman yang menarik perhatian, terutama cara jalannya yang dianggap lebih feminin, membuat banyak netizen gagal fokus. Beberapa komentar di media sosial bahkan menyebutkan "aura pelangi" yang terpancar dari gerakannya.
“Dari cara jalannya dan gestur tubuhnya, sudah terlihat,” kata salah satu netizen.
BACA JUGA:Ruang Tunggu Mewah: KAI Wisata Sediakan Luxury Lounge untuk Penumpang
BACA JUGA:Keterwakilan Anak Muda di Parlemen: Jangan Hanya Jadi Pelengkap Formalitas!
“Gaya Sudirman terlihat sangat berbeda,” timpal yang lain.
Komentar lain menyoroti penampilannya yang unik, “Agak aneh melihat pria mengenakan gamis dan sepatu kets,” ungkap seorang pengguna.
Di tengah kontroversi ini, Polres Tangerang Kota telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus pencabulan dan kekerasan seksual anak di panti asuhan tersebut. Kombes Zain Dwi Nugroho, Kapolres Metro Tangerang Kota, mengungkapkan bahwa ketiga tersangka adalah Sudirman, Yusuf Bahtiar, dan Yandi, yang juga berperan sebagai pengasuh.
Selain itu, pihak kepolisian sedang menyelidiki dugaan praktik perdagangan manusia di panti asuhan tersebut. Zain menambahkan bahwa pengurus yayasan diduga mengeksploitasi anak-anak di panti asuhan untuk keuntungan pribadi, sebuah praktik yang berlangsung sejak yayasan ini didirikan pada tahun 2000.
BACA JUGA:Dari Hobi Menjadi Penghasilan, Aplikasi E-Book yang Wajib Dicoba
BACA JUGA:Gunung Adams Bergetar Setelah Ribuan Tahun Tidak Meletus
"Anak-anak di panti asuhan bukan hanya yatim piatu, tetapi juga berasal dari kalangan kurang mampu, yang kemudian dieksploitasi untuk mendapatkan uang," tutupnya.