Tembakan tersebut mengenai kaki EP, membuatnya tersungkur.
Melihat kondisi tersangka, anggota Buser segera mengamankan EP dan membawanya ke Mapolres Muratara.
Selanjutnya, EP dilarikan ke Puskesmas Rupit untuk mendapatkan perawatan medis atas luka tembakan di kakinya.
Dalam kejadian ini, ketiga anggota polisi yang terluka langsung dilarikan ke Puskesmas Karang Jaya.
Kondisi Briptu Ilham yang kritis membuatnya langsung dirujuk ke RS AR Bunda di Lubuklinggau.
Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani membenarkan kejadian tersebut, menegaskan bahwa ini adalah salah satu aksi tegas polisi dalam upaya memberantas praktik perjudian yang meresahkan masyarakat.
Keberhasilan mengamankan bandar judi menjadi bukti komitmen polisi dalam menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah hukumnya.
Sementara itu, dampak dari kejadian ini telah memicu respons cepat dari pihak kepolisian.
Tiga anggota yang terluka segera mendapatkan perawatan medis intensif, dengan Briptu Ilham yang kondisinya kritis menjadi prioritas utama.
Ketegangan saat penggerebekan dan pertarungan fisik dengan bandar judi menegaskan bahwa praktik perjudian ini bukanlah masalah sepele.
Aksi tegas polisi mengirimkan pesan bahwa keamanan masyarakat dan penegakan hukum menjadi prioritas utama.
Selanjutnya, penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap peran serta pihak-pihak terkait dalam praktik perjudian dadu kuncang tersebut.
Hal ini bertujuan untuk memberikan sanksi yang seadil-adilnya sesuai dengan hukum yang berlaku.
Keberhasilan mengamankan bandar judi, yakni EP, adalah langkah positif dalam upaya memberantas praktik perjudian ilegal.
Namun, kejadian ini juga mempertegas bahwa penegakan hukum seringkali melibatkan risiko tinggi, seperti yang dialami oleh anggota kepolisian yang terluka selama penggerebekan tersebut.
Pentingnya dukungan masyarakat untuk melaporkan praktik perjudian ilegal menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kegiatan yang merugikan ini.