KORANPRABUMULIHPOS.COM - Timnas Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan saat bertemu Bahrain pada matchday ketiga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Diperkirakan suporter Bahrain akan menerapkan strategi tidak sportif yang pernah mereka gunakan sebelumnya, seperti saat menghadapi Jepang.
Suporter Bahrain diketahui menggunakan laser untuk mengintimidasi lawan. Metode ini, meski sudah lama dikenal, tampaknya masih digunakan oleh mereka.
Ketika Bahrain menghadapi Jepang di Bahrain National Stadium pada matchday kedua, para suporter menggunakan laser untuk mengganggu pemain Jepang.
BACA JUGA:Belum Beruntung di CPNS 2024? Temukan Peluang Baru di PPPK 2025
BACA JUGA:Lagu Populer Bernandya, Untungnya Hidup Harus Tetap Berjalan; Ini Liriknya
Salah satu momen terjadi saat striker Jepang, Ayase Ueda, akan mengeksekusi penalti pada menit ke-37. Meskipun ada gangguan tersebut, Ueda tetap berhasil mencetak gol dan membuka keunggulan untuk Jepang.
Jepang akhirnya menang telak 5-0 dalam pertandingan itu. Ueda menambah golnya pada menit ke-57, diikuti oleh dua gol dari Hidemasa Morita (61' dan 64') dan satu gol dari Koki Ogawa (81').
Kemenangan ini merupakan kemenangan kedua bagi Jepang dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Oleh karena itu, Timnas Indonesia perlu waspada terhadap kemungkinan adanya teror laser saat mereka bertemu Bahrain pada 10 Oktober mendatang.
BACA JUGA:Wanagama Nusantara: Model Baru Pengelolaan Hutan dan Pendidikan Lingkungan di IKN
BACA JUGA:Kualifikasi Piala Dunia 2026: Peluang dan Risiko Timnas Indonesia Melawan Bahrain
Lima hari setelahnya, Timnas Indonesia akan menghadapi China di Qingdao Youth Football Stadium pada 15 Oktober 2024.
Timnas Indonesia sendiri memiliki pengalaman kurang menyenangkan dengan penggunaan laser.
Pada Piala AFF 2010, saat Indonesia tampil baik dan berhasil mengalahkan Malaysia dengan skor 5-1 dalam penyisihan Grup A, mereka harus menghadapi tindakan tidak sportif pada final leg pertama di Stadion Bukit Jalil.