Luar Biasa! China Ciptakan Batu Bata dari Tanah Bulan, Persiapan Membangun Pangkalan

Senin 09 Sep 2024 - 20:34 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

KORANPRABUMULIHPOS.COM - China berencana mengirimkan sampel batu bata ke stasiun antariksa dalam beberapa bulan ke depan.

Sampel ini akan diuji untuk mengetahui ketahanan dan potensi penggunaannya dalam pembangunan pangkalan di Bulan.

Menurut laporan CCTV, media pemerintah China, batu bata tersebut dibuat dari campuran bahan yang menyerupai tanah Bulan dan akan dikirim ke stasiun antariksa Tiangong melalui misi kargo Tianzhou 8.

Sampel batu bata ini akan menjalani uji paparan selama tiga tahun di luar angkasa. Selama periode tersebut, batu bata akan terpapar sinar ultraviolet, sinar kosmik, dan mengalami perubahan suhu ekstrem.

Dilansir dari Space.com, uji paparan ini bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan dan ketahanan batu bata di lingkungan luar angkasa, serta melihat bagaimana material ini bereaksi dalam kondisi ruang hampa.

Eksperimen ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai komposisi dan metode produksi batu bata dari tanah Bulan yang paling tepat untuk membangun struktur di sana.

BACA JUGA:Toilet Pintar di China, Deteksi Kondisi Kesehatan Ginjal dalam Sekejap

BACA JUGA:POCO Pad 5G, Tablet Pertama dengan Konektivitas 5G dari POCO Resmi Diluncurkan di India

Salah satu metode yang digunakan adalah pemanasan tiruan tanah Bulan hingga lebih dari 1.000 derajat Celsius dengan teknologi induksi elektromagnetik dalam tungku sintering.

Proses ini memungkinkan pemadatan dan pembentukan material menjadi batu bata kuat tanpa melebur hingga titik leleh. Hasilnya adalah batu bata sepanjang 18 cm yang dapat dibuat dalam waktu hanya 10 menit.

Pengiriman material dari Bumi ke Bulan memerlukan biaya yang sangat tinggi. Oleh karena itu, memanfaatkan sumber daya yang ada di Bulan—dikenal sebagai pemanfaatan sumber daya setempat atau in-situ resource utilization (ISRU)—diharapkan dapat mengurangi biaya dan memudahkan eksplorasi Bulan.

China merencanakan pembangunan pangkalan Bulan pada 2030-an yang dikenal dengan International Lunar Research Station (ILRS). Sebagai persiapan, negara tersebut berencana menguji batu bata 3D di Bulan menggunakan pendarat dan penjelajah kutub selatan Chang'e 8, yang dijadwalkan meluncur pada 2028.

Selain China, Amerika Serikat melalui NASA dan negara-negara Eropa melalui European Space Agency (ESA) juga melakukan eksperimen serupa. NASA dan ESA mengembangkan batu bata menggunakan tiruan regolit Bulan.

NASA sebelumnya telah melakukan uji pencampuran semen di Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk menghasilkan material yang cocok untuk habitat luar angkasa.

Namun, eksperimen China akan menjadi yang pertama dalam menguji langsung ketahanan batu bata berbasis tanah Bulan di luar angkasa. (*)

Kategori :