- Pasien yang dirawat di rumah sakit, terutama jika sedang menggunakan ventilator.
- Penderita stroke, memiliki masalah menelan, atau memiliki kondisi yang menyebabkan imobilitas.
- Perokok, menggunakan obat-obatan jenis tertentu, atau minum alkohol dalam jumlah berlebihan.
- Orang-orang yang terpapar bahan iritan paru, seperti polusi udara, asap, atau bahan kimia tertentu.
5. Penyebab Kematian Tunggal Terbesar pada Anak-anak
Berdasarkan laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), pneumonia menjadi penyebab kematian tunggal terbesar pada anak-anak di seluruh dunia.
Bahkan menurut analisis yang dilakukan oleh Universitas Johns Hopkins dan organisasi Save the Children, pneumonia diprediksi mengancam 10,8 juta nyawa balita pada tahun 2030.
Tiap tahunnya, pneumonia membunuh sekitar 1,4 juta anak di bawah usia 5 tahun. Ini merupakan 18 persen dari jumlah semua kematian anak di bawah lima tahun di seluruh dunia.
6. Vaksin Pneumococcal Dapat Mencegah Pneumonia
Fakta pneumonia berikutnya berkaitan dengan vaksin. Ada dua jenis vaksin pneumonia, yakni PCV13 (pneumococcal conjugate vaccine) dan PPSV23 (pneumococcal polysaccharide vaccine).
PCV13 adalah vaksin pneumonia untuk anak kurang dari dua tahun dan lebih yang memiliki risiko tinggi. Vaksin ini dapat mencegah dari 13 jenis bakteri pneumokokus.
Sementara itu, vaksin PPSV23 ditujukan untuk orang dewasa dan dapat melindungi dari 23 jenis bakteri.
7. Pneumonia yang Disebabkan COVID-19 Dapat Memicu Kerusakan Paru Berkepanjangan
Penyakit paru akibat pneumonia sering kali menyebabkan gangguan pernapasan akut, yaitu ARDS (acute respiratory distress syndrome).
Penyakit ini kerap membuat pasien membutuhkan perawatan khusus dan pernapasan dari ventilator. ARDS dapat menyebabkan jaringan parut pada paru dan berakibat fatal.
8. Vaksin Influenza Dapat Mengurangi Risiko Pneumonia