PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Kota Prabumulih tak masuk dalam kawasan rawan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla), di Sumatera Selatan.
Kendati demikian, memasuki kemarau sosialisasi waspada karhutla dan pencegahan karhutla rutin dilaksanakan oleh Petugas BPBD Kota Prabumulih, Polres Prabumulih hingga Pemerintah Kelurahan Desa.
Pihak BPBD Pemkot Prabumulih bahkan melakukan patroli rutin bersama aparat kepolisian melakukan sosialisasi larangan membakar lahan.
"Giat patroli serta imbauan ke masyarakat tentang karhutla rutin dilakukan bersama BPBD, TNI, Polri dan kejaksaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Pemkot Prabumulih, Sriyono SH.
BACA JUGA:DPRD - Pemkot Prabumulih Bakal Gelar Paripurna RAPBD P 2024 dengan 3 Agenda
BACA JUGA:Realisasi PKB di Samsat Prabumulih Melonjak 50 Persen, Dampak Program Pemutihan Pajak Kendaraan
Dari pantauan, hampir seluruh kelurahan desa di Kota Prabumulih sudah dilakukan sosialisasi.
Di Desa Kemang Tanduk Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), masyarakat sudah secara langsung diingatan untuk waspada terhadap kebakaran terutama saat musim kemarau.
Kepala Desa Kemang Tanduk, Adi Darminto AMd menuturkan ada banyak perkebunan karet di desa Kemang Tanduk.
"Masyarakat rata - rata memiliki kebun karet, oleh karena itu selalu diingatkan untuk waspada kebakaran. Untuk menjaga kebun masing - masing dari api," kata Adi Darminto.
BACA JUGA:Polres Prabumulih Siap 100 Persen Plus; Pengamanan Pilkada 2024 di Kota Prabumulih
BACA JUGA:Calon Walikota Prabumulih Diserang OTK, Ketua KPU Disandera
Masih lanjut dia, saat membuka lahan masyarakat juga dilarang membuka dengan cara dibakar. "Masyarakat juga selalu diingatkan tentang larangan membuka lahan dengan dibakar," tukasnya.
Semenjak itu, seperti diketahui ada 12 Wilayah Sumsel Berisiko Terhadap Karhutla. Pada Juni lalu terdapat 12 kabupaten di Sumsel yang dinyatakan rawan karhutla, dengan tiga di antaranya sudah menetapkan status siaga darurat sebagai langkah mitigasi bencana.
Untuk menghadapi potensi karhutla yang meningkat menjelang puncak musim kemarau, BPBD Sumsel telah mengajukan permohonan bantuan delapan helikopter kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Permohonan tersebut saat ini masih dalam proses evaluasi.