BNN Bongkar Jaringan Internasional di Balik Penyelundupan Ganja dari Thailand
JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol. Marthinus Hukom, mengungkapkan bahwa individu berinisial BN yang terlibat dalam penyelundupan ganja dari Thailand ke Indonesia adalah warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sama dengan jaringan internasional.
"Saat ini BN masih dicari dan kemungkinan berada di luar negeri," kata Komjen Pol. Marthinus dalam konferensi pers mengenai kasus narkotika yang disiarkan secara daring di Jakarta, Senin.
Menurut Marthinus, keterlibatan BN dalam jaringan narkotika internasional terlihat dari 113,65 kilogram ganja yang disita. Ganja tersebut diketahui berasal dari Thailand.
Dia menjelaskan bahwa karakteristik ganja ini sangat berbeda dari ganja yang biasanya ditemukan di Indonesia, termasuk yang berasal dari Pulau Sumatra.
BACA JUGA:Tindakan Cepat BNN dan Bea Cukai Cegah Penyelundupan Ganja Seberat 113,65 Kg
BACA JUGA:93 Persen Kebutuhan Darah Nasional Terpenuhi
"Perbedaannya sangat mencolok," kata Marthinus.
Dia menambahkan bahwa hal ini menunjukkan kemungkinan keterlibatan sindikat internasional dalam penyelundupan ganja dari Thailand, yang menuju Liverpool, Inggris melalui Indonesia.
Dalam kasus ini, BN mengirim ganja dari Thailand kepada AS dan MM di Indonesia, dengan tujuan untuk mengirimkannya kembali ke Liverpool, Inggris. Ganja tersebut diselundupkan dalam 214 paket berisi barang-barang seperti perlengkapan bayi, penyedot debu, dan bed covers.
Kasus ini terungkap setelah petugas Bea Cukai di Bandara Soekarno-Hatta mencurigai sebuah paket kiriman dari Thailand yang diduga berisi narkotika pada 24 Juli 2024.
BACA JUGA:RAPBN 2025: Jokowi Minta Rencana Anggaran Sesuai Program Presiden Baru
BACA JUGA:Kemensetneg Sewa 1.000 Mobil untuk HUT RI: Harga Sewa Mobil Melonjak Tajam di Kaltim
Setelah berkoordinasi dengan BNN, tim gabungan BNN dan Bea Cukai menemukan ganja di dua lokasi. Pertama, di Perumahan Jaka Permai, Bekasi, Jawa Barat, ditemukan 60 paket ganja seberat 31,88 kg yang disimpan dalam lima karung berisi 10 bed covers.
Di lokasi kedua, yang terletak di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, ditemukan 154 paket ganja dengan berat bersih 81,77 kg, disimpan dalam 29 kardus berisi perlengkapan kemah dan perlengkapan bayi serta 3 kardus berisi penyedot debu.