PRABUMULIH - Dugaan pelecahan oleh oknum Guru SMA berinsial D, terhadap murid lesnya masih menjadi perbincangan hangat di Kota Prabumulih.
Apalagi kasus tersebut mencuat bersamaan dengan momentum peringatan hari guru nasional.
Atas ulah oknum guru SMA tersebut, banyak warga Prabumulih termasuk netizen Prabumulih agar Oknum tersebut diberhentikan.
"Jangan hanya sekedar dipindahkan, tapi harus diberhentikan. Nanti terulang lagi," kata warga Prabumulih.
Dengan pemberhentian, diharapkan akan memberikan efek jera. "Kalau pindah nanti di tempat baru ngulang lagi, jadi harus berhenti," ungkap Gustian salah satu warga Prabumulih.
"Dak pantas lagi jadi guru wong cak itu, harusnya penjara" harap netizen.
Sementara itu, pasca kasus tersebut terkuak akun medos oknum Guru berinsial D sudah tak lagi aktif atau mendadak hilang. Baik Instagram maupun Facebook.
Padahal diketahui, oknum guru tersebut sangat aktif bermain media sosial. Bahkan sering memposting unggahan.
"Ini guru yang lagi naik daun, terus tiba - tiba semua media sosial hilang," komentar netizen di salah satu postingan.
Seorang oknum guru SMA berjenis kelamin laki-laki di Kota Prabumulih berinisial D, diduga melakukan perbuatan pelecehan terhadap salah satu murid les nya berinisial F.
Dugaan pelecehan ini dilakukan oleh oknum guru tersebut, di rumahnya Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih yang sekaligus dijadikan tempat les atau privat.
Kasus ini terkuak, setelah orang tua murid les mengadu ke Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Sumsel.
Adapun kronologi dugaan pelecehan sang oknum kerap kali menepuk bahu bahkan menepuk pantat korban yang membuat merasa tidak senang.
Saat ini, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Perempuan dan Perlindungan anak (DPPKBPPA) Kota Prabumulih, sudah menerima laporan dari KPAD dan siap mengawal kasus ini.
Bahkan, pihak DPPKBPPA juga sudah mengirimkan surat ke Psikolog untuk hadir ke Prabumulih dan memulihkan psikologis sang anak dan memastikan anak ini bisa happy lagi dan tidak dibully oleh teman-temannya.