Kartyana menyebut, dampak banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumbar, beberapa kawasan di Lembah Anai mengalami longsor dan jalan retak.
"Untuk saat ini, pengendara tidak bisa melewati jalan Padang-Bukittinggi. Selain itu, ada beberapa wilayah terjadi longsor dan jalan retak di Agam dan Tanah Datar," bebernya.
Tak hanya itu, Kartyana juga menjelaskan, banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumbar membuat satu jembatan hanyut terbawa arus.
"Berdasarkan laporan, banjir lahar dingin juga menghanyutkan satu jembatan," terangnya.
BACA JUGA:Resep Sederhana Ikan Kembung Balado Sederhana, Pedasnya Bikin Nagih
BACA JUGA:37 Orang Meninggal Dunia Akibat Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar, Berpotensi Banjir Susulan!
Sementara itu, banjir lahar dingin di kawasan Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar), menyebabkan 37 orang dinyatakan meninggal dunia.
Tanah Air kembali berduka. Kali ini, Minggu 12 Mei 2024, kawasan Gunung Marapi, Sumatera Barat, mengeluarkan lahar dingin yang mengakibatkan korban berjatuhan.
Dilansir dari berbagai sumber, data Kantor SAR Kelas A Padang menyatakan, hingga kini korban meninggal dunia mencapai 37 orang.
Masing-masing total 37 orang meninggal dunia diantaranya 19 orang dari Kabupaten Agam.
Kemudian, 9 orang dari Kabupaten Tanah Datar, satu orang dari Padang Panjang dan 8 orang dari Padang Pariaman.
BACA JUGA:Resep Sederhana Ikan Kembung Balado Sederhana, Pedasnya Bikin Nagih
BACA JUGA:37 Orang Meninggal Dunia Akibat Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar, Berpotensi Banjir Susulan!
Di sisi lain, belasan orang masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan. Belasan lainnya tiga orang berasal dari Agam, 14 orang dari Tanah Datar, dan satu orang dari Padang Panjang.
Diketahui, banjir lahar dingin tersebut membawa material bebatuan besar dan pepohonan pada Sabtu 11 Mei 2024 malam.
Saat itu, hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Khususnya, di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah, dan wilayah sekitar gunung Marapi.