BACA JUGA:Sempat Ingin Akhiri Hidup, Korban Rudapaksa 8 Pemuda Sarolangun Bongkar Awal Mula Perkenalan
Sebelum hilangg tenggelam, korban sempat bermain di tepian Sungai Borang bersama 5 orang temannya.
Petugas Polsek Sako yang menerima laporan kejadian tersebut bersama Basarnas Palembang dan PMI Palembang berada di TKP untuk melakukan pencarian.
Sementara, Kapolsek Sako Kompol Aidil Fitri SH MM membenarkan korban yang hilang tenggelam saat dikonfirmasi.
Peristiwa itu bermula saat korban diajak oleh teman-temannya bermain pasir di tepi Sungai Borang.
"Dari keterangan saksi, korban menceburkan diri ke tengah sungai. Karena tidak bisa berenang, korban kemudian hanyut dan tenggelam terbawa oleh arus sungai," terang dia.
Korban sempat meminta tolong kepada teman-temannya, namun karena sudah jauh terbawa arus, saksi yang sempat mencoba menolong korban kembali ke tepi sungai.
Saksi tadi pergi ke rumah korban untuk memberitahu kejadian tersebut kepada orang tuanya.
"Kita bersama Polairud Polda Sumsel dan PMI, Basarnas serta petugas Damkar Sako masih berada di TKP untuk melakukan pencarian," tutup dia.
Kasus korban tenggelam di aliran sungai sebelumnya juga terjadi di wilayah Kabupaten Muratara.
Peristiwa initejadi di Kelurahan Pasar Surulangun, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara, Rabu 4 Oktober 2023 sekitar pukul 18.00 WIB, yang mengakibatkan dua bocah meninggal dunia.
Informasi dihimpun, identitas korban berinisial FZ (8) dan AV (6), keduanya warga Kelurahan Pasar Surulangun, Kecamatan Rawas Ulu.
Awalnya kedua korban tengah mandi sore bersama warga lainnya di Sungai Rawas. Rutinitas itu merupakan hal yang lumrah bagi masyarakat sekitar, terlebih lagi saat musim kemarau.
Karena rata-rata sumur milik warga mengering dan masyarakat ramai memanfaatkan aliran sungai untuk mandi, cuci dan lainnya.
Diduga kedua korban luput dari pengawasan orang tuanya, sehingga bermain ke arus sungai yang lebih dalam.(sumeks/*)