Aden memaparkan bahwa isu ini semakin memanas karena kabar tentang dukungan sejumlah pengusaha tambang batu bara kepada calon walikota dengan tujuan membuka kembali izin penambangan.
Aden mengakui bahwa pihaknya selalu menentang penambangan batu bara di Prabumulih, mengingat dampak negatifnya yang lebih besar dibandingkan dengan manfaatnya.
"Apalagi di Prabumulih ini sudah ada Perda larangan tambang batubara," tambahnya.
Isu lingkungan yang semakin mengemuka ini menambah kompleksitas dalam arena politik Pilkada Prabumulih 2024.
Masyarakat diharapkan tidak hanya mempertimbangkan program dan visi misi calon, tetapi juga kesungguhan mereka dalam menjaga lingkungan.
Selain itu, tantangan lain yang mungkin dihadapi adalah upaya-upaya politik dari pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan isu lingkungan sebagai alat untuk memenangkan suara.
Oleh karena itu, pemilih dituntut untuk lebih cermat dalam menyaring informasi dan memilih pemimpin yang benar-benar peduli terhadap kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Di sisi lain, Aden berharap para calon dapat memberikan komitmen nyata dalam memperjuangkan keberlanjutan lingkungan dan masyarakat.
Ini bukan hanya tentang meraih kursi kekuasaan, tetapi juga tentang membangun masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.(Palpos.id)