5. Pasang Lampu Darurat
Pastikan juga penerangan di dalam toilet harus cukup, agar Mama bisa berjalan, bergerak, dan melihat dengan jelas serta tidak terjatuh.
Selai itu, bisa juga memasang lampu darurat atau selalu simpan senter di kamar mandi yang bisa dengan mudah dijangkau oleh ibu hamil.
6. Perhatikan Posisi
Bagi Mama yang akan menggunakan toilet jongkok, penting untuk memerhatikan posisi agar lebih aman dan terhindar dari risiko tergelincir.
Ketika posisi kaki dan badan telah tepat dan stabil di atas dudukan kaki toilet, barulah bumil bisa mulai menurunkan tubuh di atas toilet jongkok secara perlahan.
7. Sediakan Pegangan
Supaya lebih aman, Mama bisa meminta anggota keluarga lain untuk memasangkan pegangan di samping toilet jongkok. Ini dapat mempermudah ibu hamil untuk jongkok dan berdiri secara perlahan.
Selain itu, penggunaan pegangan di samping toilet juga dapat membantu Mama terhindar dari risiko jatuh.
8. Sesuaikan dengan Kondisi Tubuh
Untuk menggunakan toilet jongkok, Mama perlu memperhatikan kondisi tubuh terlebih dahulu. Pastikan tubuh dalam keadaan sehat dan bugar.
Hindari penggunaan toilet jongkok apabila Mama memiliki keluhan pusing, mual, dan lemas. Pasalnya, ini bisa memicu terjadinya risiko jatuh atau tergelincir di kamar mandi.
Jika ada keluhan nyeri atau kram perut saat jongkok, maka tidak dianjurkan untuk menggunakan toilet jongkok.
Menggunakan toilet jongkok secara teratur dan aman memang dapat membantu memperkuat otot perut dan paha, sehingga bisa dijadikan sebagai persiapan tubuh untuk persalinan. Akan tetapi, Mama perlu menyesuaikannya dengan kondisi tubuh.
Bila merasa ragu untuk menggunakan toilet jongkok, #JagaSehatmu dan kandungan dengan menggunakan toilet duduk agar lebih aman.(klikdokter)
Kategori :