"Contoh Wakil ketua 3 KONI itu Deni Victoria itu paling aktif bahkan Gor Prabujaya itu dibangun pakai dana pribadi, kenapa diganti. Mestinya juga kalau tidak aktif diusulkan dulu ke KONI provinsi, notulen rapat, siapa-siapa yang hadir harus ada, jangan terkesan seenaknya, itu namanya ngakali," ungkapnya menyayangkan.
Sorotan serupa diungkapkan oleh Aden Thamrin. Pengurus KONI yang juga namanya diganti ini menyesalkan dan mempertanyakan mengapa nama-nama pengurus KONI mendadak hilang semua.
"Kami menyesalkan karena tidak ada rapat sebelumnya, pengurus-pengurus tidak dipanggil, tidak diundang lalu tiba-tiba muncul nama-nama baru. Kita sebetulnya tidak masalah tapi prosesnya ini bikin kami terkejut," ungkapnya.
Aden yang menjabat sebagai Wakil Ketua Humas di kepengurusan KONI itu mengaku adanya SK KONI kepengurusan baru ini seolah-olah telah dilakukan Muserkot dengan mengajukan nama-nama baru.
"Padahal sebelumnya tak pernah ada rapat, kami terkejut tiba-tiba tidak ada lagi nama. Mereka itu merevisi kepengurusan tapi mestinya konfirmasi dulu ke anggota-anggota apalagi Plt mestinya melanjutkan saja yang ada, kalau merubah mestinya jangan periode 2021-2025 tapi 2024-2027 dan bukan Plt," tegasnya seraya mengatakan hal tersebut menyalahi aturan namun tetap berharap KONI lebih baik.
M Erwadi ST MM dikonfirmasi terpisah, membenarkan dirinya ditunjuk sebagai Plt Ketua KONI Prabumulih.
Sementara terkait format nama-nama pengurus baru karena banyak tidak aktif dan ada yang telah meninggal sehingga formatnya disederhanakan.
"Nama yang menyebar di media sosial itu belum final dan akan disampaikan dulu ke provinsi, SK dari Provinsi untuk meneruskan karena ketua lama Beni mengundurkan diri lalu ke H Daud Rotasi yang meninggal, lalu ke Pak Intisar dan mengundurkan diri juga sehingga terbengkalai," ujarnya.
Pria akrab disapa Gatot ini mengatakan karena itu pihaknya selaku wakil-wakil ketua dipanggil pengurus provinsi dan diminta memperbaiki KONI Prabumulih lalu diberikan SK.
"Kami juga sudah menghadap PJ Walikota terkait sekretariat dan diarahkan agar memakai perumahan DPRD di Patih Galung, selanjutnya nanti akan rapat bersama pengurus karena banyak program tersendat," lanjutnya.
Ditanya sampai kapan kepengurusan dan statusnya apa, Gatot mengatakan sebagai Plt dari 2021 hingga 2025 atau melanjutkan kepengurusan lama dan memperbaiki KONI Prabumulih.
"Yang tidak aktif kami mintakan pertimbangan provinsi, tapi kalau ada yang mau mengajukan akan kami tampung karena kami mau ajak langsung mungkin mereka ada kegiatan. Karena tiap rapat dari dulu hanya berapa orang yang aktif," bebernya.
Lalu disinggung ada nama-nama baru salah satunya H Arlan. Erwadi mengaku nama baru dimasukkan karena mereka peduli dengan olahraga dan memberikan sumbangsih terhadap olahraga alias donatur.
"Kita tanya mereka (pengurus baru-red) mau tidak masuk pengurus dijawab mau ya kita masukkan. Kalau terkait H Arlan tak ada kaitannya dengan politik karena kan masih lama, tapi kalau pemerhati olahraga iya, kan KONI sekarang tak ada biaya artinya kalau ada yang bantu beli mesin rumput, cet kenapa tidak. Kan dana dari pemerintah untuk KONI belum ada," tukasnya.(08)