Pasar Murah Titik ke 11, Sudah Gandeng 10 Perusahaan

Kamis 14 Mar 2024 - 22:41 WIB
Reporter : Ros
Editor : Tedy

PRABUMULIH - Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih kembali mengadakan pasar rumah dan pangan murah, Kamis 14 Maret 2024.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di gedung serbaguna Kelurahan Tanjung Raman Kecamatan Prabumulih Selatan Kota Prabumulih.

Penjabat (Pj) Sekda Drs Aris Priadi MSi membuka kegiatan pasar murah, yang bertujuan untuk pengendalian inflasi dan stabilisasi harga bahan pokok di Kota Prabumulih.

Pj Sekda menuturkan, pasar murah di Tanjung Raman tersebut merupakan lokasi ke 11.

BACA JUGA:PKB Komunikasi dengan NasDem dan PDIP Bahas Hak Angket

"Ini titik ke 11, tujuannya adalah untuk menciptakan stabilisasi harga di pasaran," katanya dibincangi wartawan usai membuka kegiatan pasar murah.

Dalam pasar murah tersebut, Pemkot mendapat dukungan dari pihak perusahaan yang ada di Kota Prabumulih, yakni Pegadaian.

"Hari ini kita menggelar operasi pasar murah yang disupport oleh Pegadaian Prabumulih. Sesuai kesepakatan beberapa waktu lalu untuk pasar murah dan pangan murah," tuturnya.

Ditanya sudah berapa perusahaan yang terlibat dalam kegiatan pasar murah? Pria yang menjabat sebagai asisten 1 Pemkot Prabumulih itu menuturkan sudah ada 10 perusahaan.

BACA JUGA:Dijual Murah Omzet Puluhan Juta

"Ada 10 instansi atau CSR yang membantu baik dari Perbankan, Pertamina dan hari ini Pegadaian. Setelah 10 perusahaan ini barulah kita akan mengadakan rapat dan koordinasi kembali mengajak perusahaan lain untuk memback up kegiatan ini," terangnya didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Hj Suranti dan Kepala Dinas Perdagangan Muchtar Edi SSos.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Prabumulih, Muhtar Edi menambahkan, satu titik Operasi Pasar Murah, biasanya digelontorkan 10-12 ton beras. "Sudah 10 kali kita laksanakan, 11 dengan hari ini," jelasnya.

Kepala Pegadaian Prabumulih, Nadia Elfira menambahkan, pihaknya melalui CSR memberikan subsidi terselenggaranya pasar murah ini. 

Bahkan pihak pegadaian memberikan bantuan senilai Rp 10 juta untuk selisih harga yang disubsidi.

"Harapan kami kegiatan ini dapat menekan inflasi dan membantu meningkatkan daya beli masyarakat karena dengan harga mahal saat ini daya beli menurun dan ekonomi jadi tidak stabil," tuturnya.

Kategori :